Rencana bendungan raksasa Tiongkok memicu kekhawatiran perang air di India

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 12:30 PM

India telah mengangkat kekhawatiran serius terkait rencana Tiongkok untuk membangun bendungan hidro listrik terbesar di dunia di Tibet, khawatir hal itu dapat mengurangi aliran air di Sungai Brahmaputra hingga hampir 85% selama bulan kering. Pejabat di New Delhi percaya bahwa kendali Beijing atas sungai lintas batas tersebut dapat menimbulkan ancaman strategis jangka panjang, sehingga mendorong India untuk mempercepat proyek bendungan Upper Siang mereka meskipun menghadapi penolakan lokal.

China announced the mega dam in December, near the Yarlung Zangbo River before it enters India, intensifying worries in Delhi that Beijing could weaponize water supply during times of tension. In response, India's government has moved survey equipment under heavy security to potential dam sites in Arunachal Pradesh, where the river is locally known as the Siang. However, the plan has already triggered strong opposition from local communities fearing mass displacement.

Menurut analisis pemerintah India, proyek Tiongkok dapat mengalihkan sekitar 40 miliar meter kubik air setiap tahun, menciptakan kekeringan yang parah di hilir. Bendungan India yang direncanakan, dengan kapasitas penyimpanan 14 BCM, akan membantu mengimbangi sebagian dampaknya, memastikan pelepasan air yang terkendali selama musim kemarau. Namun, para ahli memperingatkan bahwa tanpa proyek ini, kota-kota seperti Guwahati bisa menghadapi pengurangan pasokan air hingga 25%.

Local communities in Arunachal Pradesh, especially the Adi tribe, remain fiercely opposed to the Indian project. Villagers argue that thousands of families could lose homes and farmland, with more than 100,000 people indirectly affected. Despite this, state leaders insist the project is essential to protect against potential water shocks from China's dam, calling it an "existential necessity."

Beijing, namun, telah membela rencananya, dengan mengatakan proyek hidro listrik ini telah menjalani pemeriksaan keselamatan dan lingkungan yang ketat serta tidak akan merugikan negara-negara di hilir. Pejabat Tiongkok juga menekankan bahwa Beijing menjalin kerja sama yang bertanggung jawab dengan India dan Bangladesh terkait sungai-sungai yang sama. Namun, ahli internasional memperingatkan bahwa mendirikan bendungan besar di daerah yang rawan gempa bumi menimbulkan risiko signifikan terhadap longsoran tanah, banjir, atau gempa bumi, yang meningkatkan rasa takut akan bencana di daerah yang sudah rentan.

India kini menghadapi pilihan sulit antara menjaga keamanan nasional dan melindungi komunitas lokal. Meskipun New Delhi terus mendorong paket kompensasi dan insentif bagi petani yang tergusur, para ahli memperingatkan bahwa penundaan konstruksi masih bisa membuat India rentan jika Tiongkok menyelesaikan proyeknya lebih dulu, memberi Beijing keuntungan signifikan di kawasan tersebut.