Realisasi APBD 2025 Turun 18 Persen, Belanja Daerah Tertahan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Realisasi Belanja APBD di Tengah Rendahnya Serapan Anggaran

Hingga 22 Agustus 2025, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Kabupaten atau Kota masih tergolong rendah. Data yang dikumpulkan Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa belanja daerah baru mencapai Rp604,33 triliun, atau sekitar 43,63 persen dari total pagu anggaran tahun ini. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu turun sebesar 17,99 persen.

Dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa realisasi belanja daerah hingga saat ini hanya mencapai 52 persen dari pagu anggaran. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar Rp736,93 triliun.

Jawa Barat Pimpin Serapan Anggaran Daerah

Di tengah situasi serapan anggaran yang umumnya rendah, beberapa daerah menunjukkan kinerja yang baik. Salah satunya adalah Jawa Barat, yang menjadi provinsi dengan serapan anggaran tertinggi hingga saat ini. Realisasi belanja APBD di Jawa Barat mencapai 60 persen, menjadikannya sebagai provinsi terbaik dalam penyerapan anggaran.

Bima mengungkapkan bahwa Jawa Barat bergerak cepat dalam melakukan realisasi belanja APBD. Diikuti oleh Gorontalo, Riau, dan daerah lainnya yang juga menunjukkan penyerapan yang cukup tinggi.

Percepatan Serapan Anggaran Disarankan

Kementerian Dalam Negeri menekankan pentingnya optimalisasi belanja daerah, khususnya menjelang akhir tahun anggaran. Pemerintah pusat berharap agar seluruh pemerintah daerah dapat mempercepat realisasi belanja agar program pembangunan dapat berjalan secara efektif.

Menurut Bima, belanja daerah tidak hanya berkaitan dengan angka realisasi, tetapi juga terkait dengan fungsi pelayanan publik dan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. APBD merupakan instrumen utama pembangunan di daerah. Jika belanja terlambat, dampaknya akan terasa pada pelayanan masyarakat dan roda ekonomi lokal.

Daftar Provinsi dengan Serapan Belanja Terbesar dan Terkecil

Berikut adalah daftar provinsi dengan realisasi belanja APBD terbesar hingga Agustus 2025:

  • Jawa Barat: 54,19 persen
  • Gorontalo: 53,75 persen
  • Kepulauan Riau: 53,08 persen
  • Lampung: 52,75 persen
  • Jawa Timur: 52,43 persen

Sementara itu, daftar provinsi dengan serapan belanja APBD terendah adalah sebagai berikut:

  • Papua Tengah: 33 persen
  • Papua Selatan: 31,95 persen
  • Papua Barat Daya: 27,19 persen
  • Kalimantan Tengah: 26,99 persen
  • Papua Barat: 21,44 persen

Pendapatan Daerah yang Turun

Selain belanja, pendapatan daerah juga mengalami penurunan. Hingga Agustus 2025, pendapatan daerah baru terkumpul sebesar Rp726,07 triliun, turun sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Inisiatif untuk Membangkitkan Ekonomi Daerah

Bahlil, Menteri ESDM, mengungkapkan keinginannya untuk melahirkan konglomerat baru di daerah melalui izin usaha pertambangan (IUP). Ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sektor tambang.