AS Setuju Ambil 10 Persen Saham Intel, Nilai Rp162,3 Triliun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemerintah AS Mengakuisisi Saham Intel

Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan untuk memperoleh saham dalam perusahaan teknologi ternama, Intel. Nilai investasi ini diperkirakan mencapai sekitar 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp162,3 triliun. Kesepakatan ini diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Jumat, 22 Agustus 2025, di Gedung Putih.

Trump menyampaikan bahwa pemerintah AS akan menjadi mitra bagi Intel. Ia mengatakan, “Saya bilang, saya rasa akan lebih baik jika Amerika Serikat menjadi mitra Anda.” CEO Intel, Lip-Bu Tan, menyetujui rencana tersebut dan menyatakan bahwa mereka sudah sepakat untuk melakukannya.

Kepemilikan saham pemerintah AS atas Intel dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Dalam unggahan di akun X-nya, Lutnick menyebut bahwa Amerika Serikat telah setuju untuk membeli saham Intel. Ia menulis, “BERITA BESAR: Amerika Serikat kini memiliki 10% saham Intel, salah satu perusahaan teknologi terbesar di AS.”

Investasi Pemerintah AS dalam Saham Intel

Intel menyatakan bahwa pemerintah AS akan berinvestasi sebesar 8,9 miliar dolar AS dalam saham biasa. Dana tersebut akan dibayarkan melalui dana hibah CHIPS. Dari total investasi tersebut, sebesar 5,7 miliar dolar berasal dari hibah yang telah diberikan tetapi belum dibayarkan, sedangkan sisanya sebesar 3,2 miliar dolar berasal dari program Departemen Pertahanan AS.

Dalam pernyataannya, Tan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Presiden dan pemerintah AS kepada Intel. Ia berharap dapat bekerja sama untuk memajukan teknologi dan kepemimpinan manufaktur di AS.

Intel sebagai Penerima Dana Terbesar dari Undang-Undang CHIPS

Intel saat ini menghadapi persaingan yang sangat ketat di industri microchip. Namun, perusahaan ini menjadi salah satu penerima dana terbesar dari Undang-Undang CHIPS. Undang-undang ini bertujuan untuk meningkatkan produksi chip di AS dan memperkuat posisi negara tersebut dalam industri teknologi global.

Selain itu, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump telah mengambil langkah-langkah lebih keras terhadap industri microchip secara global. Salah satu contohnya adalah kesepakatan yang memungkinkan Nvidia dan AMD mengekspor chip berteknologi tinggi ke China, dengan imbalan pembayaran sebesar 15 persen dari pendapatan mereka.

Kebijakan Teknologi dan Kepemimpinan Global

Langkah pemerintah AS dalam memperkuat hubungan dengan perusahaan teknologi seperti Intel menunjukkan komitmen untuk menjaga dominasi di dunia teknologi. Dengan mengakuisisi saham dalam perusahaan besar, AS berusaha memastikan bahwa inovasi dan produksi teknologi kritis tetap berada di tangan negara sendiri.

Selain itu, kebijakan yang diambil juga mencerminkan strategi untuk menghadapi tantangan dari negara-negara lain, khususnya Tiongkok, yang semakin aktif dalam pengembangan teknologi mikrochip. Dengan adanya kesepakatan seperti ini, AS berupaya mempertahankan keunggulan ekonomi dan teknologinya di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Investasi pemerintah AS dalam Intel juga bisa menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi. Dengan dukungan dana hibah yang besar, Intel diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di seluruh dunia.