Peran Maybank Marathon dalam Perekonomian Bali
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) kembali menyelenggarakan acara Maybank Marathon pada tahun ini yang akan diadakan pada hari Minggu, 24 Agustus 2025 di Gianyar, Bali. Acara ini menjadi salah satu even olahraga yang menarik perhatian banyak peserta dari berbagai kalangan. Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menjelaskan dampak positif dari event ini terhadap perekonomian lokal.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, Steffano mengungkapkan hasil survei terhadap 12.700 peserta pada tahun lalu. Dari survei tersebut diketahui bahwa acara lari ini memberikan dampak ekonomi sebesar Rp125 miliar. Menurutnya, setiap pelari rata-rata menghabiskan sekitar Rp9,8 juta selama mereka berada di Bali untuk mengikuti kegiatan ini.
Pengeluaran Pelari Selama Event
Steffano menjelaskan bahwa dampak ekonomi tersebut berasal dari aktivitas para pelari dan akomodasi selama acara berlangsung. Para peserta biasanya menginap di hotel selama dua malam, serta mengeluarkan biaya untuk transportasi dan kuliner. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan bagi pengusaha lokal, termasuk hotel, restoran, dan penyedia jasa transportasi.
Untuk tahun ini, jumlah peserta diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2024, yaitu sebanyak 13.500 pelari, dibandingkan dengan 12.700 peserta pada tahun sebelumnya. Dengan peningkatan jumlah peserta ini, dampak ekonomi terhadap Bali diperkirakan akan meningkat.
Pertimbangan Keamanan dan Kualifikasi Maraton
Meskipun acara ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali, Steffano menyampaikan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan potensi peningkatan jumlah peserta di acara mendatang. Dia menegaskan bahwa keamanan para pelari menjadi prioritas utama.
Selain itu, Maybank Marathon sering kali dijadikan sebagai kualifikasi untuk maraton besar. Oleh karena itu, diperlukan ruang berlari yang cukup agar para peserta dapat mencapai rekor yang diharapkan. Jika jumlah peserta terlalu banyak, maka kemungkinan untuk mencapai rekor akan semakin sulit.
Namun, Steffano menyatakan bahwa pihaknya akan memikirkan bagaimana setiap tahun bisa meningkatkan jumlah peserta secara bertahap, tanpa mengorbankan kualitas acara.
Sejarah dan Sertifikasi Maybank Marathon
Maybank Marathon pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Acara ini menawarkan beberapa kategori lari, antara lain marathon dengan jarak 42,195 km, half marathon (21,0975 km), dan 10K (10 km). Sejak awal penyelenggaraannya, acara ini telah mendapatkan sertifikasi internasional.
Pada tahun 2012, Maybank Marathon resmi mendapatkan sertifikasi dari International Measurement Certificate dan disahkan oleh Association of International Marathons and Distance Races (AIMS), serta Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Di tahun 2020, acara ini meraih sertifikasi sebagai Label Road Race dengan predikat “Elite Label” dari World Athletics atau dahulu dikenal sebagai IAAF. Organisasi ini bertugas mengatur, mengawasi, dan mensertifikasi penyelenggaraan perlombaan lari marathon di seluruh dunia.
Dampak Jangka Panjang
Dengan sertifikasi internasional dan reputasi yang baik, Maybank Marathon tidak hanya menjadi ajang olahraga tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antara pihak swasta dan masyarakat lokal. Selain itu, acara ini juga memberikan kesempatan bagi atlet lokal untuk berkompetisi dengan peserta dari berbagai negara.
Melalui event ini, Maybank Indonesia tidak hanya berkontribusi pada perekonomian Bali, tetapi juga turut mendorong minat masyarakat terhadap olahraga dan gaya hidup sehat. Dengan terus berkembangnya acara ini, diharapkan dampak positifnya akan terus dirasakan oleh masyarakat luas.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!