Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI Karena Ucapannya Melukai Hati

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari Anggota DPR

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang akrab dikenal sebagai Sara Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri dari posisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia adalah keponakan Presiden Joko Widodo, dan putri dari Hashim Djojohadikusumo. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus anggota DPR RI. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi pertanian, kehutanan, dan kelautan.

Sara terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu) pada Pemilu Legislatif 2024. Namun, kini ia mengambil langkah untuk mundur dari jabatannya. Dalam pernyataannya di akun Instagram-nya, ia menyampaikan pengunduran dirinya kepada Fraksi Partai Gerindra. Ia berharap masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas terakhir yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang merupakan produk legislasi di Komisi VII.

Profil Lengkap Rahayu Saraswati

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986, sehingga saat ini berusia 39 tahun. Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Tarakanita 2 hingga lulus pada 1998. Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah pertama di United World College, Singapura, pada 1998 hingga 1999. Selanjutnya, ia melanjutkan ke SMA di College du Leman Swiss dari 1999 hingga 2003.

Setelah itu, Sara melanjutkan studi ke University of Virginia, Amerika Serikat, namun hanya bertahan selama 2,5 tahun hingga 2005. Ia kemudian pindah ke London dan mengikuti kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007. Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles.

Karier di Dunia Hiburan

Sara pernah bermain dalam film “Merah Putih” sebagai Senja pada tahun 2009. Meskipun film ini didanai oleh ayahnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo, ia tetap harus mengikuti casting seperti pemain lainnya dan melakukan screen test.

Karier Politik

Dalam dunia politik, Sara mulai terjun pada 2008 sebagai Kabid Advokasi Perempuan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Pada tahun yang sama, ia juga menjadi Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di Tunas Indonesia Raya, organisasi sayap Partai Gerindra. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum di Satuan Relawan Indonesia Raya pada 2008 hingga 2009.

Pada Pemilu 2014, Sara mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan. Di periode 2014-2019, ia menjadi anggota Komisi VIII. Pada Pileg 2019, ia kembali mencalonkan diri dan berhasil lolos ke Senayan. Pada Pileg 2024, ia kembali maju dan terpilih sebagai anggota DPR RI, lalu menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR.

Coba Maju di Pilwalkot Tangsel

Tahun 2020, Sara mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P. Pasangan tersebut mendapat dukungan dari sembilan partai politik. Namun, mereka kalah dalam Pilwalkot Tangsel yang dimenangkan oleh Benyamin Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan.

Alasan Pengunduran Diri

Alasan utama Sara mundur dari DPR adalah karena merasa bersalah atas ucapannya dalam sebuah podcast. Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikan dalam podcast pada tanggal 28 Februari 2025 dipotong dan disebarkan, sehingga menimbulkan kontroversi. Ia mengklaim tidak ada niat untuk meremehkan upaya masyarakat, terutama anak-anak muda yang menghadapi berbagai tantangan.

Sara menyadari bahwa dirinya memiliki privilege besar dalam memulai usaha, termasuk dukungan keluarga. Namun, ia mengakui bahwa ucapannya telah menyinggung banyak pihak. Ia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah dilakukannya.

Selain itu, ia juga menyatakan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI. Meski demikian, ia berharap masih bisa menyelesaikan tugas terakhir di Komisi VII, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan.

Komitmen di Luar Parlemen

Sara menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di dapilnya, yakni Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Ia berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan di luar parlemen. Ia juga menegaskan bahwa sisa dana yang masih ada di rekening khusus untuk DAPIL akan digunakan untuk memberikan bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, dan sebisanya mendukung pemberdayaan anak-anak muda sampai dana tersebut habis.

Selain itu, Sara tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan, isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang ia pimpin maupun rintis.