
Penghasilan Anggota DPRD Kota Bandung dan Kebutuhan untuk Masyarakat
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Edwin Senjaya, memberikan penjelasan mengenai besarnya penghasilan yang diterima oleh anggota DPRD. Menurutnya, dalam satu bulan, setiap anggota DPRD menerima gaji dan tunjangan hingga Rp 90 juta. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 terkait hak keuangan dan administratif pimpinan DPRD serta anggota DPRD, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Perda Nomor 6 Tahun 2017 dan Perwal Nomor 22 Tahun 2024.
Namun, Edwin menjelaskan bahwa jumlah tersebut adalah pendapatan kotor. Artinya, ada potongan pajak yang harus dibayarkan. "Kami kena pajak PPH Pasal 21, sekitar Rp 20 jutaan. Bahkan, nanti mungkin ada pajak progresif lagi di akhir tahun," ujarnya.
Setelah dipotong pajak, rata-rata anggota DPRD hanya menerima sekitar Rp 40 juta per bulan. Selain itu, mereka juga harus mengeluarkan uang untuk iuran partai atau fraksi. "Itu adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai anggota DPRD," tambahnya.
Penggunaan Pendapatan untuk Kepentingan Masyarakat
Edwin menegaskan bahwa sebagian besar penghasilan yang diterima digunakan untuk membantu masyarakat di wilayah dapil masing-masing. "Sebagian besar dari pendapatan yang kami dapatkan, yaitu sekitar Rp 40 jutaan, kembali kepada warga. Setiap hari, kami menerima banyak permohonan bantuan dari masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, aspirasi yang disampaikan oleh warga harus dijawab, meskipun tidak ada anggaran resmi untuk hal tersebut. "Kami harus memenuhi permintaan warga, seperti bantuan seragam PKK, Posyandu, atau alat seni dan olahraga. Semua ini berasal dari kantong pribadi kami," jelas Edwin.
Masalah dengan Uang Reses
Meski ada uang reses yang diberikan tiga kali dalam setahun, Edwin menyatakan bahwa jumlah tersebut sangat tidak cukup untuk kebutuhan masyarakat. "Setiap kali reses, kami biasanya mengeluarkan uang transportasi untuk ratusan orang yang hadir. Namun, tidak ada item anggaran untuk uang transportasi tersebut," ujarnya.
"Rata-rata, saya harus mengeluarkan sekitar Rp 40 juta hanya untuk transportasi, sementara uang resesnya hanya Rp 12 juta. Jadi, malah rugi," tambahnya. Selain itu, dia juga harus memenuhi berbagai permintaan warga, seperti bantuan alat kebutuhan harian.
Tujuan Menggunakan Pendapatan untuk Masyarakat
Edwin mengungkapkan bahwa tujuan utama dari penggunaan pendapatan tersebut adalah untuk merebut kepercayaan masyarakat. "Ini adalah upaya kami agar bisa dipilih kembali pada pemilu berikutnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa hubungan baik dengan warga telah terbentuk selama masa jabatannya. "Saya sudah empat periode menjadi anggota Dewan, tiga periode sebagai pimpinan DPRD Kota Bandung. Ini membuktikan bahwa hubungan saya dengan warga baik," katanya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!