
Keputusan Rahayu Saraswati untuk Mundur dari DPR RI Menggeger Publik
Keputusan Rahayu Saraswati Djohohadikusumo untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengejutkan banyak pihak. Sebagai politikus Partai Gerindra, ia memilih untuk meninggalkan posisinya setelah sempat meminta maaf kepada para konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Rahayu menyampaikan bahwa keputusannya tersebut tidak lepas dari kontroversi yang muncul akibat pernyataannya dalam sebuah podcast atau siniar pada Februari 2025 lalu. Beberapa potongan video dari pidato tersebut kembali viral pada Agustus 2025, yang kemudian memicu gelombang kritik publik terhadapnya.
“Meskipun niat saya sebenarnya ingin mendorong entrepreneurship, terutama di masa transformasi digital yang membuka peluang seluas-luasnya di dunia ekonomi kreatif, saya paham kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang masih berjuang untuk menghidupi keluarganya,” ujarnya dengan nada penyesalan.
Pernyataan yang menjadi sorotan adalah soal lowongan kerja. Sara menyampaikan pendapatnya dengan tegas: “Kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur daripada ngomel nggak ada kerjaan.” Ia juga menyarankan anak muda untuk mengoptimalkan kemampuan diri serta menciptakan peluang bisnis yang bisa berkembang menjadi industri besar di masa depan.
Contohnya, ia menyarankan agar mereka yang bisa masak membuat bisnis kuliner, sedangkan yang bisa jahit dapat membangun bisnis fesyen. Ucapan ini disampaikan dalam sebuah podcast yang ditayangkan oleh media nasional.
Harta Kekayaan Rahayu Saraswati
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024 yang dilaporkan pada 29 Maret 2025, Rahayu memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 34 miliar atau Rp 34.472.155.947. Aset terbesar yang dimilikinya berasal dari tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 20 miliar atau Rp 20.040.147.000.
Dia tercatat memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa lokasi seperti Bogor, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Bandung, Kebumen, Bekasi, dan Wonogiri. Selain itu, Rahayu juga memiliki aset berupa alat transportasi dan mesin dengan total nilai sebesar Rp 4,8 miliar.
Dalam data LHKPN, dia memiliki 4 unit mobil, yaitu Toyota Vellfire Minibus, Toyota Alphard Minibus, Toyota Land Cruiser Jeep, dan Toyota Fortuner Jeep. Selain itu, ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 615 juta, surat berharga sebesar Rp 4,2 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 8,1 miliar.
Namun, Rahayu juga memiliki utang sebesar Rp 3.393.379.340. Dengan demikian, total kekayaannya mencapai Rp 34.472.155.947.
Profil Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Djohohadikusumo lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Saat ini, ia berusia 39 tahun. Dalam rangka pendidikannya, Sara memulai dari Sekolah Dasar (SD) di Tarakanita 2 pada 1992 hingga lulus pada 1998. Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan menengah pertama di United World College, Singapura pada 1998 hingga 1999.
Setelah tamat dari SMP, Sara melanjutkan studi ke jenjang SMA di College du Leman Swiss dari 1999 hingga 2003. Kemudian, ia melanjutkan ke University of Virginia, Amerika Serikat, namun hanya bertahan selama 2,5 tahun atau hingga 2005. Setelah itu, Sara pindah ke London dan mengikuti kursus seni peran di The International School of Screen Acting pada 2006-2007.
Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti kursus di New York Film Academy di Universal Studios, Los Angeles, Amerika Serikat. Sara pernah berperan dalam film “Merah Putih” sebagai Senja pada tahun 2009. Meskipun pembuatan film ini didanai oleh ayahnya sendiri, Hashim Djojohadikusumo, Sara tetap harus ikut casting seperti pemain lain dan melakukan screen test untuk para pemeran.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!