Populer Riau: Anak Kena Sunat Salah Diperiksa Dokter Spesialis, Hasil Lab Murid Keracunan MBG Keluar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Berita Populer di Riau: Hasil Uji Lab Keracunan MBG dan Kasus Bocah Salah Sunat

Dalam kurun 24 jam terakhir, dua berita utama mengemuka di Provinsi Riau yang mendapat perhatian masyarakat. Pertama, hasil uji laboratorium terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan keracunan puluhan pelajar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah keluar. Kedua, kasus bocah laki-laki di Kabupaten Pelalawan yang diduga menjadi korban salah sunat oleh bidan.

Hasil Uji Laboratorium Terhadap MBG di Inhil

Hasil uji laboratorium menunjukkan adanya bakteri Escherichia coli (E. coli) pada sampel mie kuning, sayuran, dan orak-arik telur dari menu MBG yang menyebabkan keracunan. Namun, uji kimia pangan terhadap mie kuning tidak menemukan bahan berbahaya seperti boraks, metanil yellow, atau formalin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil, Rahmi Indrasuri, menjelaskan bahwa keberadaan E. coli bukanlah hal asing dan biasa ditemukan pada air maupun makanan. Ia menegaskan bahwa bakteri tersebut tidak selalu menandakan adanya bahan berbahaya dalam makanan. Selain itu, bakteri koliform yang ditemukan pada sampel muntahan pelajar juga masih dalam batas aman.

Saat ini, kondisi seluruh pelajar yang terkena dugaan keracunan MBG sudah membaik. Alhamdulillah, semua anak yang sempat dirawat kini sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Rahmi juga menegaskan bahwa tidak ada unsur persaingan bisnis dalam kasus ini dan program MBG dilakukan dengan tujuan memberikan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.

Selain itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia, mitra Badan Gizi Nasional dalam program MBG, menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Seluruh biaya pengobatan dan perawatan siswa terdampak akan ditanggung hingga sembuh.

Spekulasi dan Perlu Investigasi Lebih Lanjut

Beberapa hari lalu, kasus keracunan MBG di Inhil memicu berbagai spekulasi di masyarakat. Salah satunya datang dari politisi PPP Ikbal Sayuti, yang melihat keanehan karena kejadian hanya terjadi di satu kelas saja. Ia menyarankan agar kasus ini diinvestigasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada indikasi sabotase atau faktor lainnya.

Bakteri E. coli dapat menyebabkan gejala seperti diare (kadang berdarah), mual dan muntah, kram perut, demam ringan, lemas, dan dehidrasi. Pencegahan bisa dilakukan dengan mencuci tangan sebelum makan, memasak makanan hingga matang, serta menghindari konsumsi air mentah atau makanan yang tidak higienis.

Bocah Salah Sunat di Pelalawan Dirujuk ke Pekanbaru

Di Kabupaten Pelalawan, seorang bocah laki-laki asal Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, yang diduga menjadi korban salah sunat oleh bidan akan dirujuk ke Rumah Sakit Eka Hospital di Kota Pekanbaru. Bocah berinisial A ini dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan intensif atas luka pada organ vital akibat prosedur sunat yang tidak tepat.

Pemerintah Daerah Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) dan RSUD Selasih Pangkalan Kerinci mendampingi proses pengobatan korban hingga pulih. Tim Diskes, Puskesmas Teluk Meranti, dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merekomendasikan penanganan oleh dokter spesialis urologi rekonstruksi di RS Eka Hospital.

Asril M.Kes, Kepala Diskes Pelalawan, menjelaskan bahwa bidan yang terlibat dalam kasus ini tidak merupakan pegawai pemerintah. Ia adalah praktisi mandiri yang tidak terdaftar sebagai tenaga non-ASN atau honorer. Diskes sedang melakukan pemeriksaan terhadap izin-izin yang dimiliki oleh bidan tersebut, termasuk Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik Bidang (SIPB).

Tim Diskes dan IBI Pelalawan telah memanggil bidan berinsial E untuk klarifikasi dan konfirmasi kasus ini. Namun, hingga akhir pekan lalu, bidan tersebut belum hadir. Sementara itu, pihak keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Mapolres Pelalawan atas dugaan malpraktik.