Profil Didit Herdiawan, Kepala Badan Otorita Pantura dan Purnawirawan TNI AL

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pelantikan Didit Herdiawan sebagai Kepala Badan Otorita Pantai Utara Jawa

Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Didit Herdiawan sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura) pada Senin, 25 Agustus 2025. Pelantikan ini dilakukan di Istana Negara Jakarta berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 76P Tahun 2025. Dalam jabatan barunya, Didit diberi tanggung jawab untuk memimpin proyek besar pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang bernilai sebesar Rp 1.299 triliun.

Proyek ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi masalah penurunan muka tanah dan banjir rob yang selama ini menjadi ancaman serius di kawasan Pantura. Didit bukanlah sosok asing dalam lingkungan pemerintahan. Ia adalah mantan Laksamana Madya TNI AL sekaligus Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KKP) sejak 2024. Karier yang panjang dan penuh prestasi membuatnya dianggap tepat untuk memimpin proyek strategis nasional tersebut.

Karier Gemilang Didit Herdiawan

Perjalanan karier Didit Herdiawan dimulai setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1984. Awalnya, ia bertugas sebagai perwira muda di sejumlah kapal perang seperti KRI Ngurah Rai-344, KRI Lambung Mangkurat-374, dan KRI Nuku-373. Karirnya terus menanjak hingga dipercaya menjadi Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2009). Setelah itu, Didit menduduki sejumlah jabatan strategis, antara lain Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (2010) dan Panglima Komando Lintas Laut Militer (2010–2011).

Puncak karir militernya adalah ketika Didit menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI (2015–2019). Setelahnya, ia dipercaya menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan hingga pensiun dari TNI. Meski telah pensiun dari dinas militer, pengabdiannya tidak berhenti. Ia kemudian menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan bidang Matra Laut (2019–2024). Lalu, sejak 21 Oktober 2024, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KKP).

Puncaknya, pada Agustus 2025, Didit resmi dilantik menjadi Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura. Posisi ini menandai kelanjutan kariernya di bidang infrastruktur maritim dan ketahanan pangan. Dengan latar belakang militer, akademis, dan birokrasi yang lengkap, Didit diyakini mampu membawa proyek tanggul laut raksasa ini menuju keberhasilan.

Fakta Menarik tentang Didit Herdiawan

Di balik perjalanan panjang kariernya, ada sejumlah fakta menarik tentang sosok Didit Herdiawan:

  • Ajudan Presiden: Pernah menjadi ajudan Presiden SBY selama 2004–2009 ketika masih berpangkat kolonel.
  • Pendidikan Tinggi: Meraih dua gelar master (Master of Public Administration dan Master of Business Administration) serta gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan disertasi tentang industri maritim dan ketahanan pangan.
  • Pendidikan Militer Luar Negeri: Pernah menempuh pendidikan di King’s College London dan Lemhannas RI.
  • Penghargaan: Menerima sejumlah bintang tanda jasa, seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, dan Bintang Jalasena Pratama.
  • Kontribusi Maritim: Disertasinya menyoroti peran industri maritim dalam distribusi pangan di wilayah terpencil.
  • Pengabdian Berlanjut: Meski pensiun dari militer, ia tetap mengabdi pada negara melalui posisi di Kementerian Pertahanan dan KKP.

Kehidupan Pribadi Didit Herdiawan

Didit Herdiawan lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 13 September 1961. Ia menempuh pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Teladan Jakarta sebelum akhirnya masuk Akademi Angkatan Laut. Meski banyak waktunya dihabiskan untuk karir militer dan pemerintahan, Didit dikenal sebagai sosok yang disiplin, berdedikasi tinggi, dan berkomitmen pada pembangunan sektor maritim Indonesia. Informasi publik mengenai kehidupan keluarganya memang minim, tetapi ia sering disebut sebagai figur yang rendah hati dan tegas.

Dedikasi Didit juga tampak dalam dunia akademis. Selain mengenyam pendidikan militer, ia menekuni jalur akademik hingga jenjang doktoral. Konsistensinya menggabungkan militer, birokrasi, dan akademis menjadikannya salah satu tokoh penting di bidang pertahanan dan kelautan Indonesia.

Biodata Lengkap Didit Herdiawan

  • Nama lengkap: Dr. Didit Herdiawan Ashaf, M.P.A., M.B.A.
  • Tempat, tanggal lahir: Surabaya, Jawa Timur, 13 September 1961
  • Agama: Islam
  • Pendidikan:
  • SMA Negeri III Teladan Jakarta (1976–1980)
  • Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 1984
  • Master of Public Administration (MPA)
  • Master of Business Administration (MBA)
  • Doktor (S3) di Institut Pertanian Bogor (IPB) – disertasi industri maritim & ketahanan pangan
  • Pendidikan militer di King’s College London dan Lemhannas RI
  • Karir Militer:
  • Perwira TNI AL di berbagai kapal perang (1984–1990-an)
  • Ajudan Presiden RI (2004–2009)
  • Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (2010)
  • Panglima Komando Lintas Laut Militer (2010–2011)
  • Wakil Kepala Staf TNI AL (2014–2015)
  • Kepala Staf Umum TNI (2015–2019)
  • Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2019)
  • Karir Sipil:
  • Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut (2019–2024)
  • Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (2024–sekarang)
  • Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (2025–sekarang)
  • Penghargaan: Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jalasena Pratama

Didit Herdiawan adalah contoh nyata pemimpin yang memiliki pengalaman lengkap: militer, akademis, dan birokrasi sipil. Dengan posisi barunya sebagai Kepala Badan Otorita Pantura, ia memikul tanggung jawab besar untuk mengawal pembangunan Giant Sea Wall yang bernilai triliunan rupiah.