
Kericuhan Antarsuporter di Yogyakarta Mengundang Perhatian Media Malaysia
Kericuhan antarsuporter yang terjadi di Yogyakarta setelah pertandingan antara Persib Bandung melawan PSIM Yogyakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025, menarik perhatian media asal Malaysia, Majoriti. Insiden ini berlangsung setelah laga selesai dan mengakibatkan satu orang terluka.
Bentrok terjadi sekitar pukul 21.00 WIB dan melibatkan bus yang ditumpangi suporter Persib Bandung yang sedang dalam perjalanan pulang. Menurut laporan dari Majoriti, kejadian tersebut memicu kekhawatiran di kalangan suporter klub Malaysia Selangor FC. Pasalnya, Selangor FC akan menjadi pesaing Persib Bandung di babak penyisihan grup Liga Champions Asia (ACL) 2025.
Maung Bandung dijadwalkan akan menjamu Selangor FC pada matchday ketiga Grup G pada 23 Oktober mendatang. Dalam beberapa video yang diunggah di media sosial, suporter Persib Bandung terlihat dalam keadaan ketakutan setelah dikepung oleh ratusan suporter tuan rumah. Kejadian semacam itu menimbulkan kekhawatiran karena bisa saja suporter Merah dan Kuning menjadi korban jika hasil pertandingan tidak berpihak pada skuad Pangeran Biru.
Kronologi Kericuhan di Yogyakarta
Laga PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8/2025), berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, kericuhan antarsuporter terjadi setelah pertandingan usai. Insiden tersebut terjadi di beberapa lokasi di wilayah Yogyakarta setelah pertandingan pekan ketiga Super League 2025/2026.
Bentrok terjadi sekitar pukul 21.00 WIB dan mengakibatkan satu orang terluka. Korban langsung diberikan perawatan di RS Bhetesda Yogyakarta. Setelah insiden tersebut, kedua kelompok suporter menyetujui adanya perdamaian. Sayangnya, perdamaian tersebut tidak bertahan lama.
Menurut Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, kejadian di Pingit memicu reaksi suporter PSIM Yogyakarta yang menyebabkan beberapa insiden gesekan di beberapa lokasi. Salah satunya adalah perusakan 1 bus dan 1 Hiace yang digunakan oleh suporter pendukung tim Persib Bandung di Parkiran Ngabean, Yogyakarta.
Polisi cepat bertindak untuk mengendalikan situasi di Ngabean. Suporter pendukung Persib Bandung yang berada di dalam Bus berhasil dievakuasi ke Mako Polresta Yogyakarta oleh petugas gabungan dari personel Polresta Yogyakarta, Sat Brimob Polda DIY, dan Dit Samapta Polda DIY serta dibantu TNI.
Hoaks Korban Jiwa
Sebelumnya, beredar informasi adanya korban jiwa dalam kasus bentrokan antarsuporter tersebut. Informasi tersebut dibantah polisi. "Sama sekali tidak benar, dapat kami pastikan adalah hoaks," tegas Kombes Pol Ihsan. Menurut data kepolisian, terdapat korban luka akibat kericuhan tersebut, namun tak sampai meninggal dunia. Korban pun sudah mendapat perawatan dan diperbolehkan pulang oleh rumah sakit.
Awal Mula Kericuhan
Ihsan mengungkapkan, sebelum pertandingan digelar, pada Kamis (21/8/2025) pukul 20.00 WIB telah dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Wisma PSIM yang dihadiri oleh perwakilan Polresta Yogyakarta, Polres Bantul, Panpel PSIM, Tiketing, supporter Brajamusti dan Maident untuk membahas keamanan selama berlangsungnya pertandingan. Rapat tersebut menyepakati bahwa kuota tiketing pertandingan terbatas dan hanya untuk suporter PSIM Yogyakarta.
Meskipun demikian, beberapa suporter pendukung Persib Bandung tetap hadir di Stadion Sultan Agung, Bantul. "Dan sempat terjadi kericuhan namun dapat dikendalikan oleh petugas dan dievakuasi menggunakan truk Dalmas Ditsamapta Polda DIY," katanya.
Diamankan di Gamping
Satu bus berisi sekelompok penumpang, diduga satu rangkaian dengan peristiwa bentrok suporter pada Minggu malam sekira pukul 22.05 WIB diamankan di Mako Polsek Gamping. Kasihumas Polresta Sleman, AKP Salamun, menyampaikan kronologi bermula ketika personel Polsek Gamping mendapat laporan ada rombongan yang terlibat kesalahpahaman di SPBU Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman.
Personel piket Polsek Gamping langsung mendatangi lokasi dan meredam situasi agar tidak terjadi keributan. Untuk mencegah keributan di area SPBU dan adanya percikan api, akhirnya rombongan berikut bus yang dikendarai diarahkan masuk ke mako Polsek Gamping.
Setelah dari Gamping, bus beserta penumpangnya kemudian dievakuasi ke Mako Sat Brimobda Den B Sentolo menggunakan 2 unit truk Satmobda. Sesuai permintaan, penumpang berikut bus diantar pulang ke barat dengan pengawalan hingga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!