Pembunuhan Kacab Bank BUMN: 4 Pelaku dan Otak Belum Terungkap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penangkapan Delapan Tersangka dalam Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta, kepala cabang Bank BUMN yang ditemukan di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025), akhirnya terungkap. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa korban diculik dan dibunuh oleh delapan orang yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penangkapan pelaku penculikan dilakukan lebih dahulu. Empat orang yang terlibat dalam aksi penculikan, yaitu AT, RS, RAH, dan RW, ditangkap pada Kamis (21/8/2025). Setelah itu, pihak kepolisian juga menangkap empat tersangka lainnya yang bertindak sebagai otak pembunuhan, yaitu C, DH, YJ, dan AA, pada Sabtu (23/8/2025) malam.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, mengonfirmasi penangkapan kedelapan tersangka tersebut. Menurutnya, para tersangka terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bertugas menculik korban, sementara empat orang lainnya bertindak sebagai aktor intelektual di balik peristiwa tersebut.

Dari hasil interogasi awal, AT, RS, RAH, dan RW mengakui bahwa mereka melakukan penculikan terhadap korban dari sebuah supermarket di Pasar Rebo. Mereka mengatakan bahwa korban dibawa ke lokasi tertentu sesuai perintah dari pihak lain.

Sementara itu, AKBP Abdul Rahim, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, mengonfirmasi bahwa C, DH, YJ, dan AA adalah otak dari tindakan pembunuhan tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap adanya percakapan antara pelaku penculikan dengan aktor intelektual yang terlibat dalam pembunuhan.

Pengakuan Pelaku dan Peran Sosok F

Kuasa hukum dari AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, Adrianus Agal, mengungkapkan bahwa keempat pelaku penculikan diiming-imingi bayaran sebesar Rp 50 juta untuk melakukan aksi penculikan. Namun, sampai saat ini, mereka belum menerima uang secara penuh sesuai janji.

Adrianus menyebutkan bahwa dari informasi yang didapat, para pelaku hanya mendapatkan DP atau uang muka. Sebagian dari uang tersebut sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Menurut Adrianus, kliennya menculik korban atas perintah oknum berinisial F. Adiknya, Eras, diminta untuk menjemput paksa korban dari suatu tempat. Pada saat itu, korban dibawa ke Jakarta Timur. Beberapa jam kemudian, Eras kembali dipanggil untuk mengantarkan korban pulang ke rumahnya. Saat itulah, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Keberadaan Sosok F yang Mencurigakan

AT, RS, RAH, dan EW meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI dan Kapolri. Mereka merasa ada keterlibatan sosok F dalam kasus ini. Adrianus menyebutkan bahwa F diduga terlibat dalam pengintaian dan eksekusi korban.

Ia tidak menjelaskan secara detail apakah F merupakan aparat penegak hukum atau bukan. Namun, dari data lapangan, terdapat dugaan bahwa F memberi perintah untuk menyerahkan korban ke wilayah Jakarta Timur.

Sebelumnya, korban diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan tersebut terekam CCTV. Korban terlihat sedang berjalan dan ingin membuka pintu mobil ketika langsung disergap oleh pelaku. Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke dalam mobil yang ditumpangi oleh Eras dan kawan-kawannya.

Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, pada pagi hari Kamis (21/8/2025). Jasad korban ditemukan dalam kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban.