Karhutla Meluas, Bupati Umumkan Darurat Kebakaran Hutan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Karhutla Meluas, Bupati Umumkan Darurat Kebakaran Hutan

Status Tanggap Darurat Ditetapkan untuk Menghadapi Karhutla di Aceh Selatan

Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan, semakin meluas dan memicu langkah-langkah darurat. Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, telah menetapkan status tanggap darurat sebagai upaya penanggulangan bencana ini secara cepat, tepat, dan terpadu.

Keputusan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 585 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 22 Agustus 2025. Peristiwa karhutla mulai terjadi sejak 19 Agustus 2025 dan hingga saat ini masih terus menyebar. Hingga hari ketujuh, yaitu Senin (25/8/2025), api yang menghanguskan puluhan hektar lahan belum sepenuhnya padam, sementara asap yang muncul semakin pekat dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Lokasi kebakaran yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menjadi perhatian khusus. Cuaca panas dan musim kemarau yang panjang mempercepat penyebaran api. Di lapangan, petugas menghadapi berbagai tantangan seperti minimnya sumber air, akses jalan yang sulit, serta angin kencang yang mempercepat penyebaran api.

Upaya Penanggulangan Bencana yang Dilakukan

Dalam suratnya, Bupati Mirwan menyatakan bahwa diperlukan penanggulangan darurat sesuai standar prosedur dalam situasi siaga maupun tanggap darurat. Status tanggap darurat ini berlaku selama 14 hari, mulai dari 23 Agustus hingga 5 September 2025, dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai perkembangan situasi.

Penetapan status ini juga merespons surat dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Selatan, Zainal, nomor: 360/1129/VIII/2025, tanggal 22 Agustus 2025.

Untuk mempercepat penanggulangan bencana, Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, memberikan dukungan dengan memerintahkan BPBD untuk membantu proses pemadaman. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Aceh Barat dikirim ke lokasi kebakaran pada Minggu (24/8/2025).

Bantuan yang Diberikan oleh BPBD Aceh Barat

Tim TRC BPBD Aceh Barat terdiri dari 12 personel yang dilengkapi peralatan pendukung. Peralatan tersebut antara lain: - 2 unit kendaraan double cabin untuk mobilisasi tim dan logistik. - 2 unit mesin pompa portable lengkap dengan selang. - 1 unit drone untuk pemantauan kondisi udara secara real-time. - 1 unit motor trail untuk menjangkau area sulit dan berbukit.

Kehadiran tim dari Aceh Barat diharapkan bisa mempercepat proses penanganan karhutla dan mencegah dampak yang lebih luas. Proses pemadaman masih dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat.

Dampak Kabut Asap terhadap Masyarakat

Masyarakat Aceh Selatan mulai merasakan dampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan. Selain mengganggu pernapasan, kabut asap juga membatasi jarak pandang bagi nelayan di laut.

UPTD Puskesmas Bakongan membagikan masker kepada masyarakat dan anak sekolah di Desa Ujung Padang dan Gampong Drien. Pembagian masker ini bertujuan untuk mengurangi paparan polusi asap dan debu yang berpotensi mengganggu kesehatan warga.

Kepala UPTD Puskesmas Bakongan, Nasribar, menjelaskan bahwa pembagian masker merupakan upaya pencegahan dini agar masyarakat tetap terlindungi dari ancaman penyakit, terutama Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jika ada masyarakat mengalami gejala gangguan pernapasan, mereka diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Selain mengganggu kesehatan, kabut asap juga memengaruhi aktivitas nelayan. Asap tebal terbawa angin hingga ke arah laut, terutama di kawasan Ujong Mangki yang menjadi lokasi utama penangkapan ikan. Nelayan seperti Ismail mengaku harus tetap melaut meskipun kondisi cuaca tidak ideal.

Ismail mengatakan paparan asap pekat sangat berbahaya bagi kesehatan para nelayan dan warga sekitar. Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi menimbulkan penyakit pernapasan. Ia berharap kebakaran segera padam dan situasi kembali normal.