
Empat Tersangka Akui Hanya Jalankan Perintah dari Otak Pembunuhan
Empat tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN berinisial MIP (37) mengaku hanya menjalankan perintah dari pihak yang bertindak sebagai otak pembunuhan. Mereka juga menyebut telah dijanjikan imbalan hingga Rp50 juta sebagai balasan atas tindakan mereka.
Kuasa hukum para tersangka, Adrianus Agal, mengungkapkan bahwa kliennya hanya menjemput korban di pusat perbelanjaan di Jakarta Timur dan menyerahkan kepada seseorang berinisial F. Setelah itu, mereka pulang. Namun, salah satu tersangka kembali diminta untuk mengantar korban. Saat itulah mereka diberitahu bahwa korban telah meninggal.
Adrianus menjelaskan bahwa para tersangka tidak terlibat langsung dalam pembunuhan. Ia juga menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf kepada keluarga korban atas kejadian tersebut. Selain itu, pihaknya telah meminta perlindungan hukum kepada Panglima TNI dan Kapolri karena adanya dugaan keterlibatan oknum aparat, meski belum diketahui dari instansi mana.
Penangkapan 8 Tersangka dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan
Polisi telah menetapkan 8 tersangka dalam kasus ini, yaitu EW, AT, RS, RAH, C, DH, YJ, dan AA. Penangkapan dilakukan di berbagai lokasi, termasuk Jakarta Pusat, Nusa Tenggara Timur, Solo, dan Jakarta Utara.
Dari delapan tersangka, Dwi Hartono (DH) menjadi perhatian publik. Pria berusia 40 tahun asal Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi ini sebelumnya dikenal luas sebagai sosok dermawan dan aktif dalam kegiatan sosial di kampung halamannya. Kepala Desa Tirta Kencana, Joko, menyebut Dwi sebagai pribadi yang ramah dan suka membantu sesama. “Mas Dwi dikenal dermawan, suka kegiatan sosial. Kami sangat kaget mendengar dia jadi otak pembunuhan,” ungkap Joko.
Gaya Hidup Mewah dan Bisnis yang Menguntungkan
Terlepas dari citranya di kampung halaman, Dwi Hartono diketahui memiliki rumah mewah di kawasan elit Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di sana pula berkantor dua perusahaan miliknya: PT Hartono Mandiri Makmur (pengembang software) dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (Guruku.com), sebuah platform pendidikan non-formal.
Ia juga aktif sebagai motivator bisnis, bahkan memiliki kanal YouTube dengan 169 ribu pengikut. Salah satu rekannya menyebut, “Dia sering kasih beasiswa untuk karyawan, suka memotivasi orang yang baru mulai usaha.” Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara yang berkembang menyebut keterkaitan dengan kasus kredit fiktif.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya aktor lain, termasuk dugaan bahwa pembunuhan ini berkaitan dengan kasus kredit fiktif. Selain itu, polisi sedang menelusuri kemungkinan adanya "bos besar" dari Surabaya yang menjadi penyokong aksi kejahatan ini.
Muhammad Ilham Pradipta dilaporkan diculik pada Rabu (20/8/2025) usai menghadiri rapat di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Keesokan harinya, jasadnya ditemukan di semak-semak persawahan, Kampung Karangsambung, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis pagi (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, menyebut jasad ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mata tertutup lakban, serta mengalami luka akibat hantaman benda tumpul di wajah dan leher. Autopsi di RS Bhayangkara Pusdokkes Polri, Kramat Jati, menunjukkan korban mengalami luka-luka parah akibat benda tumpul pada bagian dada dan leher. Tim forensik juga melakukan pengambilan sampel untuk uji DNA dan toksikologi.
Jenazah korban telah dimakamkan pada Kamis malam (21/8/2025) di Bogor, di samping makam orang tuanya. Penyelidikan masih berlangsung. Polisi masih mendalami pengakuan para tersangka dan tak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang belum ditangkap. “Masih didalami semua. Kami sedang cari tahu apakah ada aktor intelektual lain atau pihak yang menyuruh,” kata Kanit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!