Percepat Pengembangan Bioplastik, Pelaku Usaha Teken Kesepakatan di AIGIS 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Percepatan Adopsi Bioplastik untuk Mengatasi Masalah Sampah Plastik Nasional

Di tengah krisis sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan, dengan jumlah sampah mencapai 10 hingga 12 juta ton setiap tahunnya, pemerintah dan pelaku industri bersama-sama berkomitmen untuk mempercepat penggunaan bioplastik sebagai solusi ramah lingkungan. Langkah ini menjadi fokus utama dalam acara The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang diadakan di Jakarta pada Jumat (22/8/2025).

Kesepakatan ini diinisiasi oleh beberapa lembaga ternama seperti Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI), Greenhope, dan Global Green Growth Institute (GGGI). Acara tersebut juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Bappenas. Dengan kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan akan tercipta inisiatif yang lebih efektif dalam mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan.

Ketua Umum AMBI, Tommy Tjiptadjaja, menekankan pentingnya tindakan nyata dalam mengadopsi bioplastik. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini harus segera diterapkan agar dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan sampah plastik. "Kami berharap industri bioplastik bisa memberi kontribusi nyata dalam membantu pemerintah mencapai target penyelesaian masalah sampah pada 2029," ujarnya.

Selain itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, menyoroti pentingnya regulasi yang responsif terhadap inovasi teknologi. Menurutnya, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri tanpa partisipasi aktif dari pelaku usaha. Oleh karena itu, regulasi harus disesuaikan dengan perkembangan inovasi, bukan sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyampaikan bahwa percepatan transformasi hijau di sektor manufaktur adalah keharusan. Target Net Zero Emission (NZE) sektor manufaktur bahkan dimajukan menjadi tahun 2050, lebih cepat dari rencana awal yang ditetapkan pada 2060. Menurut Agus, sektor manufaktur menyumbang 30% emisi gas rumah kaca dan 40% polusi udara. Untuk itu, pengembangan produk ramah lingkungan harus segera diperluas agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing secara global.

Beberapa langkah strategis telah diambil untuk mendukung adopsi bioplastik. Di antaranya adalah penguatan kerja sama antara pemerintah dan swasta, pengembangan kebijakan yang mendukung inovasi, serta penguatan infrastruktur produksi bioplastik. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keberlanjutan bioplastik juga menjadi prioritas.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, berbagai program pelatihan dan pameran teknologi telah diadakan untuk memperkenalkan bioplastik kepada industri dan masyarakat luas. Selain itu, dukungan finansial dan insentif pajak juga diberikan kepada perusahaan yang beralih ke penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.

Adopsi bioplastik tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan meningkatnya permintaan akan produk ramah lingkungan, peluang bisnis baru akan muncul, termasuk dalam bidang pengolahan limbah dan daur ulang. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan komitmen kuat dari berbagai pihak, diharapkan bioplastik dapat menjadi solusi utama dalam mengurangi sampah plastik dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Proses ini membutuhkan kesabaran, kerja sama, dan inovasi yang terus-menerus. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan lingkungan global.