Kode Powell Tingkatkan Kinerja Wall Street Akhir Pekan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bursa Saham Amerika Serikat Melonjak Setelah Pernyataan Ketua Fed

Bursa saham Amerika Serikat mengalami penguatan signifikan pada perdagangan Jumat (22/8/2025) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberikan sinyal bahwa pemangkasan suku bunga kemungkinan akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini menjadi sentimen positif bagi investor dan memicu kenaikan di berbagai indeks utama.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak sebesar 846,24 poin atau 1,89% ke level 45.631,74. Angka ini mencatat rekor penutupan tertinggi sejak 4 Desember 2024. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 96,74 poin atau 1,52% menjadi 6.466,91, dan Nasdaq Composite meningkat 396,22 poin atau 1,88% ke level 21.496,54. Kenaikan ini menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi AS.

Dari 11 sektor yang terdapat dalam S&P 500, sepuluh di antaranya ditutup menguat. Sektor consumer discretionary menjadi yang paling tinggi dengan kenaikan sebesar 3,18%. Penguatan ini juga berhasil memutus tren penurunan lima hari beruntun di S&P 500 yang sebelumnya dipengaruhi oleh aksi jual besar-besaran saham teknologi raksasa. Secara mingguan, S&P 500 dan Dow Jones membukukan kenaikan, sedangkan Nasdaq turun 0,6% karena investor melepas saham megacap teknologi dan beralih ke saham berharga lebih murah.

Pernyataan Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September. Meski demikian, ia menekankan pentingnya data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan dirilis sebelum pertemuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa bank sentral masih memantau kondisi ekonomi secara seksama sebelum mengambil keputusan.

Nigel Green, CEO deVere Group, menyatakan bahwa Powell melakukan apa yang paling baik dilakukan bankir sentral di Jackson Hole, yakni tetap membuka pintu pemangkasan suku bunga. Ia menegaskan bahwa pemangkasan pada September akan meyakinkan rumah tangga dan pelaku usaha bahwa bank sentral tidak tinggal diam. Penundaan justru meningkatkan risiko resesi yang lebih keras.

Pasca komentar Powell, pelaku pasar meningkatkan taruhan pemangkasan suku bunga September, dengan probabilitas hampir 90%, naik dari sekitar 75% sebelum pidato Powell. Saat ini, investor sangat optimis bahwa langkah pemangkasan suku bunga akan segera diambil.

Saham-saham AS sendiri telah rebound tajam dari level terendah April lalu, ketika pasar terguncang oleh pengumuman tarif impor Presiden Donald Trump. Belakangan, indeks saham kembali mendekati level rekor tertinggi. Beberapa faktor pendorong utama reli Wall Street antara lain laporan keuangan yang solid, optimisme perjanjian dagang, serta meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga.

Namun, sebagian analis menilai masih ada risiko yang membayangi. Zak Stambor, analis senior ritel dan e-commerce di Emarketer, menyatakan bahwa investor menyambut komentar Powell seolah-olah ini awal dari parade pemangkasan suku bunga. Namun, dia menyebut satu kali pemangkasan saja tidak akan banyak menggerakkan konsumsi.

"Pertanyaan besarnya, apakah ini benar-benar titik balik kebijakan The Fed — atau justru tarif impor yang meningkat akan memaksa bank sentral mengerem sebelum perubahan itu terjadi," kata Stambor.

Di sisi lain, UBS Global Wealth Management kembali menaikkan target akhir tahun untuk indeks S&P 500 — yang kedua kalinya dalam dua bulan terakhir — dengan alasan prospek kuat kinerja emiten, meredanya tensi dagang, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa para analis percaya bahwa pasar saham AS masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa bulan ke depan.