Mewahnya Isi Garasi M Qodari, Dulu Pro Jokowi 3 Periode, Kini Jadi KSP Prabowo

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pembaruan Jabatan dan Kekayaan M Qodari

M Qodari resmi dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dalam sebuah upacara yang diadakan pada Rabu, 17 September 2025 di Istana Negara, Jakarta Pusat. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil KSP dan dikenal memiliki kedekatan dengan lingkaran pemerintahan. Pelantikan ini menandai perubahan penting dalam kariernya, yang kini memposisikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam mendukung kebijakan Presiden.

Selain aktivitas politiknya, M Qodari juga menjadi sorotan karena kekayaannya yang mencapai angka fantastis. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024 yang dirilis pada 19 Januari 2025, tercatat bahwa total kekayaan M Qodari mencapai Rp261,9 miliar. Angka ini tidak hanya menunjukkan jumlah besar, tetapi juga menggambarkan portofolio aset yang luas dan beragam.

Aset terbesar yang dimiliki M Qodari adalah tanah dan bangunan dengan nilai sebesar Rp182 miliar. Ia memiliki 176 bidang properti yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu lokasi dengan jumlah properti terbanyak adalah Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Selain itu, properti miliknya juga ada di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Depok, Bogor, Lombok Utara, Sukabumi, Banda Lampung, Pulang Pisau, hingga Lampung Utara. Sebaran properti ini menunjukkan strategi investasi yang matang dan mengakar di banyak wilayah.

Selain properti, isi garasi M Qodari juga menarik untuk disorot. Koleksi kendaraannya bernilai sekitar Rp933 juta. Garasi tersebut berisi kombinasi mobil konvensional, mobil listrik, dan motor gede. Beberapa contohnya termasuk Toyota Kijang Innova 2.0 AT yang dikenal tangguh sebagai mobil keluarga, Neta V-II sebagai mobil listrik kompak, Wuling Air EV Long Range yang mencerminkan gaya hidup ramah lingkungan, serta Honda CMX500 Rebel, motor cruiser bergaya macho yang memberi sentuhan unik pada koleksi otomotifnya.

Tidak hanya soal properti dan kendaraan, M Qodari juga memiliki berbagai jenis aset lain. Harta bergerak miliknya mencapai Rp9,8 miliar, disusul oleh surat berharga senilai Rp475 juta. Ia juga menyimpan kas dan setara kas senilai Rp70,7 miliar, serta memiliki harta lain dengan nilai Rp11 juta. Meski begitu, M Qodari juga memiliki kewajiban berupa utang yang jumlahnya mencapai Rp2,8 miliar. Namun, angka ini tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan total kekayaannya, sehingga harta bersihnya tetap berada di kisaran Rp261 miliar.

Dengan posisinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan, publik tentu menaruh harapan besar agar kekuatan finansial dan pengalamannya dapat beriringan dengan integritas, transparansi, serta pengabdian bagi kepentingan bangsa.

Profil Muhammad Qodari

Qodari lahir di Palembang, Sumatera Selatan. Sebagai Komisaris Pertamina Hulu Energi yang baru, Qodari memiliki latar belakang pendidikan di sejumlah perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Ia pernah menempuh pendidikan sarjana atau S-1 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1992. Setelah lulus, ia berkarier sebagai peneliti dan kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister atau S-2 di University of Essex pada 2001. Ia mempelajari bidang political behaviour sebagai kajian strategis psikologi sosial di universitas tersebut. Qodari lulus dari University of Essex pada 2002 dan pulang ke Indonesia untuk berkarier sebagai peneliti di Centre For Strategic and International Studies (CSIS).

Perjalanan kariernya berlanjut sebagai Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia pada 2005. Berbekal pengalamannya di beberapa lembaga riset, Qodari memutuskan untuk mendirikan Indo Barometer pada 2006. Indo Barometer didirikan sebagai lembaga riset yang berfokus pada kajian perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala. Qodari kemudian menempuh pendidikan doktoral atau S-3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada 2007.

Dukungan Terhadap Jokowi 3 Periode

Sebelumnya, Qodari juga pernah mencetuskan Gerakan Jokowi 3 periode. Saat itu ia menggagas duet Jokowi dan Prabowo (JokPro). Qodari menegaskan dukungan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode merupakan gerakan rakyat. Ia juga mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Wapres) di Pilpres 2024. Selain itu, Qodari juga pernah membentuk Komunitas Jok-Pro 2024 atau Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024. Komunitas Jok-Pro 2024 diketahui resmi melakukan acara syukuran dan peresmian Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) di Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2021).