Kebumen Fest Menarik 22.000 Penonton dengan Pertunjukan Kolosal dan Teknologi Modern
Alun-alun Pancasila di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian pada Sabtu (23/8/2025) saat ribuan warga hadir untuk menyaksikan pembukaan acara Kebumen Fest. Sebanyak 22.000 penonton memadati lokasi tersebut, yang dibuat terkesima oleh kombinasi antara pertunjukan seni tradisional dan teknologi modern.
Salah satu momen paling menonjol dalam acara ini adalah tampilnya tari kolosal Suwardana Kabumian dan pertunjukan drone show. Kedua atraksi ini menjadi yang pertama kali digelar di Kebumen, memberikan pengalaman baru bagi masyarakat setempat dan pengunjung dari luar daerah.
Tari Kolosal Suwardana Kabumian: Karya Seni yang Penuh Makna
Tarian Suwardana Kabumian melibatkan 240 penari yang berasal dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Mereka membawakan enam kelompok tarian yang berbeda, yaitu cepetan, lawet, ombak, lampor, nyi roro kidul, dan ekstra properti. Tarian ini disutradarai oleh Bima Satrya Wardhana, pemilik Bravery Dancer.
Judul "Suwardana Kabumian" memiliki makna mendalam. Kata "Suwardana" merujuk pada kemakmuran yang besar, sedangkan "Kabumian" mengacu pada tokoh penting dalam sejarah Kebumen, Pangeran Bumidirdjo. Tarian ini juga telah diajukan hak ciptanya dan resmi menjadi milik Kabupaten Kebumen pada 22 Agustus 2025.
Drone Show: Penggabungan Teknologi dan Seni
Selain tari kolosal, pertunjukan drone show menjadi daya tarik utama lainnya. Selama 15 menit, puluhan drone terbang membentuk berbagai formasi di langit malam Kebumen. Mereka membentuk tulisan seperti "Hi Kebumates," "Selamat Datang," logo sponsor, serta bentuk-bentuk ikonik seperti Burung Lawet dan lingkaran matahari.
Pertunjukan ini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan bagaimana seni tradisional dapat dipadukan dengan teknologi modern. Hal ini membuat acara pembukaan Kebumen Fest semakin lengkap dan memperkuat pesan bahwa Kebumen siap maju sambil menjaga nilai-nilai budaya lokal.
Perayaan Hari Jadi Kebumen dan Geopark UNESCO
Kebumen Fest juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-396 Kabupaten Kebumen. Acara ini juga bertujuan untuk merayakan masuknya Geopark Kebumen sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp). Bupati Kebumen Lilis Nuryani secara simbolis membuka acara dengan pemukulan gong.
Lilis menjelaskan bahwa Kebumen Fest merupakan wujud dari semangat Kebumen Berdaya, yang ingin menunjukkan komitmen daerah dalam memajukan pariwisata dan edukasi. Ia menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang promosi potensi daerah.
Kerja Sama dengan ITB untuk Pengembangan Geopark
Dalam momentum tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Kesepakatan ini bertujuan untuk menjadikan Geopark Kebumen sebagai pusat riset dan edukasi, khususnya melalui Kampus Geologi Karangsambung.
Kerja sama ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan wisata dan pendidikan di Kebumen. Dengan adanya kampus geologi, masyarakat dan wisatawan akan lebih mudah memahami nilai-nilai alam dan budaya yang terdapat dalam Geopark Kebumen.
Kesimpulan
Kebumen Fest berhasil mencuri perhatian ribuan penonton dengan berbagai atraksi yang menarik dan inovatif. Dari tari kolosal hingga pertunjukan drone, acara ini menunjukkan bahwa Kebumen tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga siap bertransformasi dengan memadukan teknologi modern. Dengan perayaan Hari Jadi ke-396 dan pengakuan sebagai Geopark UNESCO, Kebumen semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang unik dan bernilai.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!