
Inovasi Teknologi Kimia UMJ dalam Pengembangan Ekstrak Lidah Buaya
Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT UMJ) kembali mencatatkan prestasi yang membanggakan. Kali ini, mereka berhasil meraih hak atas Paten Sederhana untuk invensi berjudul "Komposisi Aloe Vera (Lidah Buaya) Glycolic Extract dan Metode Pembuatannya". Paten ini diberikan pada 30 Juli 2025 setelah diajukan sejak 29 Juli 2022.
Inovasi ini dihasilkan oleh Prof Dr Ir Tri Yuni Hendrawati, M.Si, IPM, ASEAN.Eng bersama tim dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia FT UMJ serta mitra dari Teknik Kimia ISTA Al Kamal. Anggota tim meliputi Dr Ir Ratri Ariatmi Nugarahani, M.T., IPU, Dr Ir Ismiyati, MT, Rizki Ramadhona Ilhami, serta Agung Siswahyu, M.T. (ISTA Al Kamal).
“Alhamdulillah, ini merupakan paten kedua yang berhasil diperoleh oleh dosen Teknik Kimia FT UMJ. Ini menjadi wujud nyata kontribusi kami dalam pengembangan riset berbasis bahan alam,” ujar Yuni dalam keterangan yang dirilis Jumat (19/9/2025).
Paten ini lahir dari hasil riset mendalam mengenai potensi Aloe Vera sebagai bahan aktif kosmetik. Penelitian tersebut telah menghasilkan berbagai produk yang kini telah dihilirisasi dan dikomersialkan. Proses pengajuan paten dilakukan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMJ ke Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
“Kami butuh waktu tiga tahun untuk mengawal seluruh proses administrasi hingga akhirnya paten ini disetujui. Kerja keras tim benar-benar terbayar dengan hasil yang membanggakan,” jelasnya.
Potensi Aloe Vera dalam Industri Kosmetik
Menurut Yuni, inovasi ini lahir dari meningkatnya tren produk kosmetik berbahan dasar alami di Indonesia. Selama ini, glycolic acid lebih banyak dikenal berasal dari tebu, padahal lidah buaya juga memiliki kandungan potensial yang tak kalah bermanfaat untuk perawatan kulit.
“Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam yang bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Melalui penelitian ini, kami ingin menunjukkan bahwa Aloe Vera pun dapat menjadi sumber glycolic extract yang inovatif,” tutur Yuni.
Paten yang diperoleh diharapkan menjadi kontribusi berharga bagi UMJ sekaligus membuka peluang kemitraan dengan industri. Yuni menambahkan, saat ini Jurusan Teknik Kimia FT UMJ masih memiliki enam proses paten lain yang tengah menunggu hasil.
Harapan untuk Masa Depan Riset
“Kami berharap ke depan semakin banyak riset di Teknik Kimia UMJ yang bisa dihilirisasi, dikomersialkan, dan dimanfaatkan masyarakat luas. Inovasi tidak boleh berhenti, justru harus terus berkembang menjawab kebutuhan zaman,” pungkasnya.
Inovasi ini tidak hanya menjadi pencapaian teknis, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, para peneliti berupaya menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain itu, keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan mengembangkan riset berbasis lokal. Dengan kolaborasi antara akademisi dan industri, harapan besar terbuka untuk pengembangan produk-produk unggulan yang dapat bersaing di pasar global.
Inovasi seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana penelitian dapat berkontribusi langsung terhadap kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap inovasi, FT UMJ terus menunjukkan eksistensinya dalam dunia pendidikan dan riset nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!