Menteri Keuangan Purbaya Dikritik Istri, Berani Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Menteri Keuangan Purbaya Dikritik Istri, Berani Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Kontroversi yang Mengiringi

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena kebijakannya dalam memimpin perekonomian Indonesia, tetapi juga karena pernyataan sombong yang disampaikan oleh istrinya sendiri. Hal ini terjadi setelah ia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 6 hingga 7 persen. Meski begitu, Purbaya tetap percaya dengan kebijakannya dan optimis bahwa perekonomian negara akan berkembang.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Purbaya usai pelantikannya pada Senin (8/9/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Ia mengungkapkan rasa gugup dan beratnya tanggung jawab yang diemban, namun tetap yakin bahwa masa depan ekonomi Indonesia cerah. Menurutnya, permintaan domestik yang kuat dapat dikendalikan dengan baik, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

Namun, kepercayaan diri Purbaya ternyata mendapat kritik dari istri tercintanya. Dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Kementerian Keuangan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025), Purbaya mengungkapkan bahwa istrinya menyebutnya sombong karena menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. "Saya bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 6 persen, tapi orang-orang bilang 'sok tahu lu, sok pintar.' Istri saya bilang 'kamu sombong,' tapi ini berdasarkan pengalaman selama ini," ujarnya.

Kesederhanaan istri Purbaya kini membuat banyak orang penasaran. Meskipun tidak banyak informasi yang tersedia tentang sosoknya, beberapa momen kebersamaan antara Purbaya dan istrinya telah terungkap melalui media sosial. Salah satunya adalah ketika mereka mengunjungi Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2024. Dalam foto tersebut, istri Purbaya terlihat menggunakan tas Joy Gryson Tribeca yang harganya mencapai Rp3,7 juta. Berbeda dengan istri pejabat lain yang sering menggunakan barang branded seperti Hermes atau Chanel, istri Purbaya lebih memilih gaya sederhana.

Selain itu, Purbaya dan istrinya pernah menaiki bajaj, transportasi umum ikonik di Jakarta, serta menikmati kuliner pinggir jalan seperti pecel lele dan mie ayam. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan ini hidup dengan cara yang rendah hati dan tidak terlalu memperhatikan status sosial.

Meski begitu, informasi mengenai nama, pekerjaan, maupun latar belakang istri Purbaya masih sangat minim. Purbaya dikenal menjaga privasi keluarganya secara ketat. Hanya sedikit unggahan di akun Instagram-nya yang menampilkan kebersamaan dengan istrinya, tanpa menyebutkan identitasnya.

Selain kontroversi soal istri, Purbaya juga mendapat dukungan dari anggota DPR. Salah satunya adalah Muhamad Nur Purnamasidi, anggota Banggar DPR RI dan Komisi X. Ia meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Menteri Keuangan untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Menurut Bang Pur, efek kebijakan Purbaya sudah terasa di pasar, terutama pada saham sektor keuangan. Ia percaya bahwa kebijakan fiskal yang tepat akan menciptakan iklim ekonomi yang sehat. Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah tidak hanya fokus pada stabilitas makro, tetapi juga memberi ruang bagi dunia usaha untuk berkembang.

Bang Pur juga menekankan pentingnya komitmen negara terhadap investasi pendidikan. Ia menilai bahwa alokasi anggaran pendidikan masih di bawah ketentuan mandatory spending, sehingga perlu mendapat perhatian serius. Ia meyakini bahwa pembangunan manusia melalui pendidikan adalah fondasi utama keberhasilan pembangunan ekonomi.

Dengan kebijakan fiskal yang berorientasi pada rakyat, sektor swasta, dan pendidikan, Bang Pur yakin bahwa Indonesia akan menuju pertumbuhan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.