
Pemantauan Kondusivitas Wilayah di Jawa Tengah
Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal Zakaria Ali, melakukan pemantauan terkait kondusivitas wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah tersebut. Kehadiran tim pemantau ini merupakan bagian dari upaya serupa yang dilakukan di berbagai provinsi lainnya.
Dalam pernyataannya, Safrizal menjelaskan bahwa kehadiran tim pemantau bertujuan untuk memastikan situasi yang kondusif di tingkat kewilayahan. Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan pelaksanaan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, khususnya dalam hal pengaktifan kembali siskamling dan pos ronda di RT/RW untuk menjaga trantibumlinmas.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendagri Nomor 300.1.4/e.1/BAK, keberadaan satlinmas diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan penyelenggaraan trantibumlinmas. Satlinmas juga diharapkan dapat bekerja sama dengan komponen masyarakat lainnya untuk menciptakan situasi yang kondusif di daerah.
Safrizal menambahkan bahwa tim akan melakukan pengecekan secara langsung hingga tingkat RT/RW. Ia mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Walikota Semarang untuk menjadi titik awal pemantauan ini.
Menurut Safrizal, Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam mengembangkan perekonomian dan memajukan daerah. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah saat ini menunjukkan tren positif dan berada di atas rata-rata nasional. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Jawa Tengah demi keberlangsungan iklim investasi yang positif, sehingga mampu mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Trantibumlinmas
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam Rakor Kondusivitas Wilayah di Jawa Tengah menyampaikan bahwa pihaknya beserta 39 bupati/wali kota se-Jawa Tengah siap menggerakkan partisipasi masyarakat dalam siskamling. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga trantibumlinmas di Jawa Tengah.
Luthfi menekankan bahwa masyarakat Jawa Tengah memiliki kearifan lokal dalam menjaga trantibumlinmas. Melalui konsep "jogo tonggo", masyarakat berupaya membangun gotong-royong dalam menjaga stabilitas dan situasi kondusif wilayah.
Dalam rakor tersebut, beberapa hal penting dibahas untuk memperkuat situasi kondusif daerah. Antara lain:
- Peningkatan kewaspadaan dini di aspek trantibumlinmas.
- Penguatan peran Satpol PP dan satlinmas.
- Kolaborasi berbasis masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, maupun karang taruna.
Pentingnya Stabilitas Daerah bagi Ekonomi
Situasi kondusif dan stabilitas daerah merupakan kunci bagi keberlangsungan aktifitas ekonomi masyarakat. Meskipun penyampaian pendapat di muka umum dijamin oleh konstitusi dalam negara demokrasi, dalam pelaksanaannya harus tetap mengedepankan cara-cara yang beradab dan tidak mengganggu kepentingan umum.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Jawa Tengah dapat terus berkembang dan menjadi contoh dalam menjaga kondusivitas wilayah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!