
Pertumbuhan Laba Antam yang Mengagumkan
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan kinerja luar biasa pada semester pertama tahun 2025. Laba bersih yang diraih sebesar Rp5,14 triliun, meningkat signifikan 240 persen dibandingkan semester pertama tahun 2024 yang hanya mencapai Rp1,51 triliun. Capaian ini menjadi rekor pertumbuhan laba terbaik dalam sejarah perusahaan sejak berdiri pada tahun 60-an.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti keberhasilan strategi dan inovasi yang diterapkan oleh perusahaan. Ia menjelaskan bahwa peningkatan laba tersebut didorong oleh beberapa faktor utama.
Penopang Utama Pertumbuhan Laba
Salah satu kontributor utama adalah segmen nikel dan logam mulia serta pemurnian. Laba dari segmen nikel melonjak menjadi Rp3,53 triliun, jauh meninggalkan angka sebelumnya yaitu Rp148,10 miliar pada semester pertama tahun 2024. Selain itu, laba dari segmen logam mulia dan pemurnian juga mencapai Rp3,23 triliun.
Faisal menuturkan bahwa keberhasilan ini berasal dari efektivitas operasional, strategi efisiensi, dorongan inovasi, dan optimalisasi komoditas inti seperti emas, nikel, dan bauksit. Hal ini memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham dan pihak-pihak terkait.
Kinerja Operasional Nikel
Dari sisi operasional, penjualan komoditas nikel mengalami peningkatan signifikan. Penjualan feronikel dan bijih nikel meningkat 125 persen menjadi Rp7,87 triliun, dibandingkan dengan Rp3,5 triliun pada semester pertama tahun 2024. Produksi bijih nikel juga melonjak 117 persen menjadi 9,10 juta wet metric ton (wmt), sementara volume penjualan meningkat 144 persen menjadi 8,20 juta wmt.
Pencapaian ini membawa Antam mencatatkan rekor penjualan bijih nikel triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal II-2025. Faisal menjelaskan bahwa kinerja nikel memperkuat posisi strategis Antam dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional. Dengan pembangunan fasilitas industri pendukung di Karawang dan Halmahera Timur, serta kerja sama dengan mitra strategis global seperti CBL, Antam semakin memperkuat eksistensinya di pasar internasional.
Emas Tetap Jadi Kontributor Utama
Selain nikel, emas tetap menjadi pilar utama dalam penjualan Antam. Pada semester pertama tahun 2025, penjualan emas mencapai Rp49,54 triliun, yang menyumbang 84 persen dari total penjualan perusahaan. Angka ini meningkat 163 persen dibandingkan semester pertama tahun 2024 yang hanya Rp18,83 triliun. Volume penjualan emas juga meningkat 84 persen menjadi 29.305 kilogram.
Faisal menjelaskan bahwa peningkatan kinerja emas dipengaruhi oleh tingginya permintaan domestik dan optimalisasi kanal digital. Selain itu, aplikasi ANTAM Logam Mulia yang diluncurkan pada Maret 2025 terbukti efektif dalam mendorong penjualan ritel secara signifikan.
Harga Emas Antam Masih Bertahan di Level Tertinggi
Harga emas Antam terus bertahan di level tertinggi, membuat banyak orang tertarik untuk membeli. Harga emas Antam sempat melesat hingga Rp18 ribu, mencetak rekor termahal. Hal ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi aset yang diminati oleh masyarakat, baik untuk investasi maupun kebutuhan pribadi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!