Daftar Bank yang Dapat Terima Suntikan Rp200 Triliun

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pemerintah Salurkan Dana Rp200 Triliun ke Lima Bank Nasional

Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp200 triliun kepada lima bank nasional. Dana ini akan dialokasikan secara berbeda-beda sesuai dengan besaran yang ditetapkan. Berikut rinciannya:

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mendapatkan alokasi sebesar Rp55 triliun
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga menerima dana sebesar Rp55 triliun
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendapat alokasi sebesar Rp25 triliun
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menerima dana senilai Rp55 triliun
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mendapatkan dana sebesar Rp10 triliun

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa dana tersebut sudah masuk ke sistem perbankan pada hari itu juga. Ia menegaskan bahwa pemerintah memastikan dana tersebut akan digunakan kembali dalam bentuk kredit agar dapat berputar di sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dana Harus Disalurkan dalam Bentuk Kredit

Menurut Purbaya, pada tahap awal, bank kemungkinan masih bersikap hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan karena perlu memastikan kualitas kredit tetap terjaga. Namun, ia menegaskan bahwa dana yang ditempatkan pemerintah wajib disalurkan kembali dalam bentuk kredit.

Tujuan dari penyaluran dana ini adalah untuk memastikan uang tersebut benar-benar bergerak di sektor riil. Dengan demikian, dana tersebut bisa menjadi stimulus bagi perekonomian. Purbaya menjelaskan bahwa meskipun bank mungkin awalnya bingung dalam menentukan arah penyaluran, mereka akan secara bertahap menyalurkannya melalui kredit sehingga perekonomian bisa lebih aktif.

Penempatan Dana Dituangkan dalam Keputusan Menteri Keuangan

Saat ditanya tentang aturan teknis penyaluran dana, Purbaya menjelaskan bahwa tidak ada regulasi khusus yang membatasi bank penerima. Hanya ada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) yang digunakan sebagai dasar internal di lingkungan Kementerian Keuangan.

Ia menegaskan bahwa KMK hanya berlaku untuk kepentingan internal dan tidak memberlakukan aturan tambahan bagi bank penerima. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran dana dilakukan dengan fleksibel dan tanpa pembatasan yang ketat.

Dampak Penempatan Dana Bersifat Langsung

Seorang ekonom dari Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan bahwa dampak penempatan dana terhadap likuiditas perbankan bersifat langsung. Ketika dana masuk ke sistem perbankan, giro bank di Bank Indonesia akan meningkat.

Pengalaman Mei 2021 menunjukkan bahwa perpindahan SAL ke bank bisa meningkatkan pertumbuhan uang dasar secara signifikan dalam satu bulan. Mekanisme serupa akan terjadi jika injeksi dana dilakukan kembali.

Secara makro, jika pengganda uang relatif stabil, lonjakan uang dasar akan mendorong pertumbuhan M2 dan meningkatkan ketersediaan dana di perbankan. Hal ini dapat membuka ruang untuk penurunan biaya dana dan suku bunga kredit. Namun, transmisi ke kredit riil biasanya membutuhkan waktu. Likuiditas harus mengalir terlebih dahulu ke suku bunga pasar uang dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebelum akhirnya mencapai sektor riil.