
Kolaborasi Pengelolaan Sampah di Perum PNP Bekasi
Perumahan Puri Nawala Permai (Perum PNP) yang berada di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, kini menjadi perhatian besar dalam pengelolaan sampah. Inisiatif yang dilakukan oleh Penguatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) dan Duta Pilah Sampah telah memberikan dampak positif bagi warga setempat. Perum PNP dipilih sebagai lokasi replikasi pilot project dalam pengelolaan sampah langsung dari sumbernya, yaitu rumah tangga.
Perum PNP terletak di lingkungan RW.10 yang terdiri dari 10 RT dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 490 atau sekitar 1.858 jiwa. Wilayah ini masuk dalam wilayah layanan Tempat Pengelolaan Sampah (TPST). Namun, tantangan utama dalam pengelolaan sampah di area ini adalah dominasi sampah organik seperti sisa makanan. Sementara itu, sampah anorganik seperti botol plastik atau gelas lebih mudah didaur ulang dan bisa ditampung di bank sampah serta pengepul.
Meskipun Perum PNP memiliki bank sampah untuk menampung sampah anorganik, masih banyak warga yang belum memilah dan mengolah sampah secara benar. Beberapa RT di lingkungan tersebut telah mencoba mengolah sampah organik menggunakan komposter untuk dijadikan pupuk. Bahkan, salah satu pengurus bank sampah telah menjadi off-taker untuk sampah sisa makanan yang kemudian diolah menjadi pakan maggot dan ternak. Sayangnya, inisiatif ini belum dapat diterapkan secara menyeluruh karena keterbatasan sumber daya manusia.
Peran PPAM dan Duta Pilah Sampah
Program PPAM melalui proyek Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar terbiasa memilah dan mengolah sampah dari sumbernya. PPAM Kabupaten Bekasi bekerja sama dengan kader yang sudah dilatih, yaitu Duta Pilah Sampah. Selain itu, pihak Puskesmas juga turut serta dalam sosialisasi dan pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Sosialisasi pilah ke-4 fokus pada pengelolaan sampah rumah tangga yang bekerja sama dengan bank sampah, RW, RT, Karang Taruna, dan tokoh setempat. Tujuannya adalah menciptakan kawasan bebas sampah khususnya di Perum PNP.
Duta Pilah Sampah berperan dalam menyebarkan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Mereka melakukan edukasi, sosialisasi, dan kampanye publik di masyarakat. Selain itu, mereka juga membangun sistem dan aturan bersama pengelolaan sampah melalui potensi lokal, serta mendampingi warga dalam pemantauan dan rencana keberlanjutan.
Membangun Sinergitas Seluruh Stakeholder
Pada Selasa, 09 September 2025 lalu, di Sekretariat RW.10 Perum PNP Cibitung, digelar sosialisasi dan edukasi pemilahan serta pengolahan sampah dari sumbernya. Acara ini dihadiri oleh Tim PPAM Kab Bekasi, RW, RT, kader, serta warga di lingkungan RW.10.
Ketua RW.10 Perum PNP, Agus, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan edukasi ini. Selain Agus, hadir juga pewakilan dari Puskesmas Wanasari, Tofik Mujahidin, Amd. Kl, yang bertindak sebagai narasumber. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung program ini. Menurutnya, kolaborasi antara PPAM dan Duta Pilah Sampah sangat membantu dalam mencapai target Pilar 4 STBM, yang fokus pada pengelolaan sampah rumah tangga.
Perwakilan Duta Pilah Sampah, Suparni, menjelaskan bahwa lewat edukasi dan afirmasi ini, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah di lingkungan RW 010 mulai berkembang. Ia menegaskan bahwa sampah bisa menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik, tetapi bisa menjadi berkah jika dikelola mulai dari sumbernya.
Muhamad Ali Suja'i dari PPAM Kab Bekasi menyampaikan bahwa pengelolaan sampah yang efektif di Perum PNP dapat tercapai jika warga sepakat untuk memilah sampah organik dan anorganik. Dengan demikian, hanya sampah residu yang perlu diangkut.
Di akhir acara, semua pihak yang terlibat menyepakati komitmen warga RW.10 untuk memilah sampah dari sumbernya. Pemilahan sampah akan dibagi menjadi tiga kategori: sampah organik, sampah anorganik, dan residu (B3). Sampah organik akan diambil oleh bank sampah untuk dijadikan pakan maggot dan ternak, sampah anorganik akan ditampung di bank sampah dan pengepul, sedangkan residu akan diangkut dan ditampung di TPST.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!