Kisah Karisto Gideon, Paskibraka Papua Barat yang Viral Usai Nyaris Pingsan, Kini Jadi Komandan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kisah Karisto Gideon, Paskibraka Papua Barat yang Viral Usai Nyaris Pingsan, Kini Jadi Komandan

Aksi Heroik Paskibraka Papua Barat Daya Saat Upacara HUT 80 RI

Pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia (HUT 80 RI) yang digelar di Lapangan Upacara Kodaeral XIV Sorong, terjadi aksi luar biasa dari dua anggota Paskibraka Provinsi Papua Barat Daya. Mereka adalah Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway, yang dengan tindakan spontan menunjukkan kekompakan dan rasa solidaritas tinggi saat rekan mereka mengalami kesulitan.

Usai pengibaran Bendera Merah Putih, salah satu anggota Paskibraka, Karisto Gideon Dimara, terlihat goyah dan hampir jatuh. Meski kondisinya tidak stabil, ia berusaha tetap tegak dan menyelesaikan tugasnya. Di sisi kiri dan kanannya, Afgan dan Frans langsung memberikan bantuan dengan memegang tangannya, sehingga Karisto dapat melanjutkan langkahnya hingga akhirnya menyelesaikan tugas negara tersebut.

Aksi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen memberikan pujian atas sikap saling mendukung dan kompak yang ditunjukkan oleh ketiga siswa tersebut. Mereka dianggap sebagai contoh nyata dari semangat kebersamaan dan jiwa korsa dalam menjalankan tugas.

Karisto, yang merupakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, mengungkapkan rasa terima kasih kepada kedua rekannya. Ia mengaku sedang merasa lemas dan sulit bernapas setelah prosesi pengibaran bendera. Namun, bantuan dari Afgan dan Frans membuatnya tetap bisa menyelesaikan tugas.

“Awalnya saya masih stabil hingga Merah Putih berkibar,” ujarnya. “Saya sangat bersyukur pada teman-teman yang membantu saya, meskipun dalam kondisi sulit.”

Sebagai anak dari keluarga nelayan di Raja Ampat, Karisto merasa bangga bisa menjadi bagian dari Paskibraka. Ia berharap bisa membuat orang tuanya serta seluruh keluarga di Raja Ampat bangga akan prestasinya. Ia juga menyampaikan rasa bangga karena bisa tampil di depan Gubernur Papua Barat Daya dan para pejabat lainnya.

Dukungan dari Rekan dan Pelatih

Afgan Rizal Sapulette, salah satu dari dua pahlawan dalam insiden ini, mengungkapkan bahwa ia langsung bereaksi saat melihat Karisto mulai goyah. Ia mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan sebelumnya telah menekankan pentingnya kekompakan dan saling mendukung dalam menjalani tugas.

“Saya hanya ingin pastikan semua anggota keluar lengkap, tanpa ada yang tertinggal di lapangan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kekompakan seperti ini merupakan bagian dari nilai-nilai yang diajarkan dalam Paskibraka.

Frans Beto Koloway, yang juga turut serta dalam bantuan, menyampaikan bahwa tindakan itu dilakukan secara spontan. Ia percaya bahwa tugas Paskibraka bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian dan kebersamaan.

Apresiasi dari Pemerintah Daerah

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap perjuangan dan dedikasi para Paskibraka. Ia menilai bahwa tugas mereka walaupun tidak mengorbankan nyawa, tetapi membutuhkan kerja keras, kebersamaan, serta pengabdian.

“Kita semua sepakat, tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan para pahlawan,” katanya. Untuk memberikan apresiasi lebih lanjut, pemprov memberikan bonus sebesar Rp 6 juta kepada setiap anggota Paskibraka.

Dengan aksi heroik dan kekompakan yang ditunjukkan oleh Karisto, Afgan, dan Frans, mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka membuktikan bahwa kebersamaan dan semangat juang dapat menghasilkan hal-hal luar biasa, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.