Pasar Anggada Cibinong, Dulu Pusat Tekstil Terbesar, Kini Sepi Pengunjung

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Pasar Anggada Cibinong, Dulu Pusat Tekstil Terbesar, Kini Sepi Pengunjung

Pasar Anggada, Ikon Pusat Tekstil di Kabupaten Bogor

Pasar Anggada menjadi salah satu pasar unik yang memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan tekstil di Kabupaten Bogor. Berlokasi di Ruko Anggada Indah, Jl. Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No.39-40, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, pasar ini dikenal sebagai pusat penjualan kain dan pakaian yang menarik minat banyak pengunjung.

Salah satu pedagang tertua di Pasar Anggada adalah Kasim (65), yang sudah berjualan di sini sejak akhir tahun 1990-an. Saat itu, pasar ini baru saja selesai dibangun dan mulai ramai dengan aktivitas perdagangan. Toko miliknya, Sentosa Textile, menjual berbagai jenis kain untuk bahan baju dan celana. Menurut Kasim, ia memperoleh bahan langsung dari pabrik di Jabodetabek sehingga harganya lebih murah dibandingkan pasar-pasar lain.

Ia bahkan mengklaim bahwa harga di Pasar Anggada tidak jauh berbeda dengan harga di Pasar Tanah Abang, salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. "Soal harga, hampir sama murahnya dengan Pasar Tanah Abang. Soalnya saya dapat pasokan langsung dari pabrik," ujarnya.

Pasar Anggada awalnya hanya terdiri dari beberapa toko kecil di Ruko Anggada Indah. Dulu, toko-toko tersebut umumnya menjual kain kiloan atau baju dan celana jeans sisa eksport. Seiring waktu, semakin banyak pengunjung yang datang, sehingga warga mulai menyebut ruko-ruko tersebut dengan nama Pasar Anggada. Nama ini berasal dari perusahaan bernama Anggada yang dulunya berada di seberang ruko tersebut.

Ketika aktivitas di ruko tersebut makin padat, pengelola kemudian menambah jumlah toko dan memperluas halaman parkir. Setelah direnovasi, lokasi ini kemudian berganti nama menjadi Ruko Anggada Indah (RAI) hingga saat ini.

Namun, kondisi Pasar Anggada kini terlihat agak sepi dibanding masa lalu. Kasim mengatakan, dulu pasar ini merupakan pusat tekstil terbesar di Kabupaten Bogor. Banyak orang datang untuk membeli pakaian atau kain untuk membuat baju dan celana/rok.

Dulunya, Pasar Anggada menjadi surga bagi para pencinta fesyen. Di sini, semua produk fesyen tersedia, mulai dari pakaian, tas, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, selimut, handuk, sepatu, sandal hingga karpet. Bahkan, sejumlah toko menjual barang branded sisa eksport. Namun, kini tidak ada lagi toko yang menjual barang sisa eksport, mungkin karena banyak perusahaan tekstil yang tutup.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa Pasar Anggada tampak agak sepi pada hari Sabtu (9/8/2025). Dari 30 toko yang ada, hanya sekitar 20-an yang buka. Rina (35), seorang pembeli setia, mengaku pasar ini memang agak sepi beberapa tahun terakhir. "Dulu sih ramai ya, setiap hari padat pengunjung. Tetapi setelah wabah Covid-19, sudah agak sepi. Mungkin karena banyak yang beli online," katanya.

Meski begitu, Rina masih sering berbelanja di Pasar Anggada karena harganya relatif lebih murah dibanding pasar-pasar lain di wilayah Bogor. "Di sini harga lebih murah. Apalagi kalau beli kain kiloan untuk buat gaun, jatuhnya lebih murah. Dari pada jauh ke Tanah Abang, mending ke sini saja," ujarnya.

Selain membeli kain, Rina juga membeli beberapa kebutuhan seperti pakaian seragam anak sekolah hingga karpet. "Kalau saya sih masih favorit belanja ke sini, sekalian jalan-jalan," tambahnya.