
Insiden Bendera Terbalik Saat Peringatan HUT ke-80 RI di Mamasa
Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, terjadi insiden tak biasa di Lapangan Kondosapata, Mamasa, Sulawesi Barat. Saat pemasangan bendera merah putih oleh pasukan pengibar bendera (paskibraka), terjadi kesalahan yang membuat bendera justru terbalik menjadi putih merah. Kejadian ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Bupati Mamasa, Welem Sambolangi.
Petugas paskibraka melakukan kesalahan saat memasang bendera. Meski dalam prosesnya, mereka segera mengoreksi kesalahan tersebut. Namun, kejadian ini membuat beberapa orang langsung bergerak cepat. Kepala Bagian Protokoler Pemda Mamasa, Demmaelo, segera menuju tiang bendera untuk membantu tiga anggota pasukan pengibar. Tak lama setelah itu, pelatih upacara juga datang dan membantu proses penyesuaian bendera.
Setelah diperbaiki, bendera kembali dalam posisi benar dan upacara bisa dilanjutkan dengan lancar. Atas kejadian ini, Bupati Welem Sambolangi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut tidak disengaja dan merupakan kejadian yang terjadi di luar kehendak siapa pun.
Menurut Welem, faktor gugup dari para paskibraka bisa menjadi penyebab kesalahan. Meskipun persiapan telah dilakukan selama dua pekan, hal ini tetap bisa terjadi. Ia berharap masyarakat dapat memahami situasi tersebut dan mengambil sisi positif dari kejadian ini.
Profil Bupati Welem Sambolangi
Welem Sambolangi adalah sosok yang memiliki latar belakang politik yang kuat. Sebelum menjabat sebagai Bupati Mamasa, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Tana Toraja, Sulawesi Selatan, selama empat periode. Dalam tiga periode tersebut, ia menjadi Ketua DPRD. Welem juga merupakan kader Partai Golkar.
Sebagai alumni Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar, Welem pertama kali duduk sebagai anggota DPRD pada tahun 2004. Saat itu, ia menjadi anggota DPRD termuda di Kabupaten Tana Toraja dengan usia 28 tahun. Pada pemilu legislatif 2009, Welem kembali terpilih dengan meraih suara terbanyak di internal Partai Golkar, yang mengantarnya menjadi Ketua DPRD Tana Toraja untuk pertama kalinya.
Di tahun yang sama, Welem juga terpilih menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Tana Toraja. Menjadi Ketua DPRD dan DPD II Partai Golkar di usia 33 tahun menjadikannya sebagai ketua termuda yang pernah menjabat sebagai ketua DPRD dan Ketua Partai Golkar Tana Toraja.
Rekor yang dibuat Welem bertambah ketika ia ditetapkan KPU Tana Toraja sebagai anggota DPRD terpilih periode 2019-2024 dan kembali menjadi Ketua DPRD. Ia menjadi legislator pertama yang menduduki jabatan ketua DPRD Tana Toraja tiga periode secara berturut-turut.
Setelah 20 tahun menjadi legislator Tana Toraja, Welem memutuskan mundur pada Rabu (28/8/2024). Ia kemudian maju sebagai calon bupati di Pilkada Mamasa 2024.
Welem lahir di Masanda, salah satu kecamatan di Tana Toraja yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Ia lahir pada tanggal 21 Juni 1975.
Data Pendidikan Welem Sambolangi
- SDN No. 179 RATTE: 1981 - 1987
- SMP KATOLIK MAKALE: 1987 - 1990
- SMU NEGERI 1 MAKALE: 1990 - 1994
- S1: Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar: 1994 - 1999
Harta Kekayaan Welem Sambolangi
Sejak menjadi pejabat publik, Welem melaporkan harta kekayaannya. Laporan tersebut tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terbaru, Welem melaporkan harta kekayaannya pada 30 Maret 2024 untuk Periodik 2023. Berdasarkan data yang tersedia, Welem memiliki harta kekayaan senilai Rp 657 jutaan. Angka ini meningkat drastis dibandingkan kekayaan yang dilaporkan pada periode 2022, yaitu sebesar Rp 392 jutaan.
Berikut rinciannya:
I. DATA HARTA
- TANAH DAN BANGUNAN: Rp 600.000.000
- Tanah seluas 300 m² di KAB / KOTA TANA TORAJA, HASIL SENDIRI: Rp 600.000.000
- ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN: Rp 14.500.000
- MOTOR, HONDA REVO Tahun 2008, HASIL SENDIRI: Rp 3.500.000
- MOTOR, HONDA MATIC Tahun 2018, HASIL SENDIRI: Rp 11.000.000
- HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp 15.000.000
- SURAT BERHARGA: Rp ----
- KAS DAN SETARA KAS: Rp 27.862.685
- HARTA LAINNYA: Rp ----
Sub Total: Rp 657.362.685
II. HUTANG
Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II): Rp 657.362.685
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!