
Pertumbuhan Positif PTP Nonpetikemas di Berbagai Jenis Kemasan
PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) mencatatkan pertumbuhan positif secara umum di berbagai jenis kemasan pada semester I/2025. Data menunjukkan peningkatan sebesar 6,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi throughput hingga semester pertama tahun ini mencapai 22.401.788 ton/m³, meningkat dari 21.124.424 ton/m³ pada tahun lalu.
Kontribusi arus barang tersebut berasal dari empat jenis kemasan utama, yaitu Curah Kering (45%), General Cargo (27%), Curah Cair (22%), dan Bag Cargo (6%). Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menyatakan bahwa pihaknya optimistis target throughput sebesar 53,5 juta ton/m³ pada akhir tahun dapat tercapai. Target ini dianggap sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan dan keunggulan operasional.
Strategi untuk Mencapai Target Tahun Ini
Untuk merealisasikan target tersebut, PTP Nonpetikemas menerapkan beberapa program strategis. Beberapa di antaranya meliputi:
- Modernisasi terminal.
- Kolaborasi langsung dengan pemilik kargo dan pelaku logistik.
- Penyediaan layanan Port Management Service berbasis Planning & Control terintegrasi melalui Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M).
- Penguatan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).
Program-program ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan keandalan dalam pengelolaan barang di pelabuhan.
Perkembangan Arus Barang di Berbagai Cabang
Secara lebih rinci, arus barang pada General Cargo tercatat tiga cabang teratas, yaitu:
- Tanjung Priok dengan 4.633.805 ton/m³ (naik 29,81% dari 2024).
- Banten dengan 416.430 ton/m³ (naik 20,73%).
- Pangkal Balam dengan 29.386 ton/m³ (naik 26,29%).
Pertumbuhan pada layanan General Cargo didorong oleh peningkatan aktivitas bongkar muat di Cabang Tanjung Priok, khususnya dari komoditas steel product.
Sementara itu, untuk Bag Cargo, Teluk Bayur mencatat 398.265 ton/m³ (naik 59,32%), Tanjung Pandan 248.785 ton/m³ (naik 12,61%), dan Tanjung Priok 62.304 ton/m³ (naik 15,86%). Peningkatan ini utamanya disebabkan oleh kelancaran distribusi semen di Cabang Teluk Bayur dan meningkatnya trafik pupuk kemasan bag produksi PT Pupuk Iskandar Muda.
Peningkatan pada Curah Cair dan Curah Kering
Melihat pada Curah Cair, Jambi mencatat arus barang sebesar 532.061 ton/m³ (naik 69,64%), Teluk Bayur 1.441.073 ton/m³ (naik 11,11%), dan Panjang 434.661 ton/m³ (naik 33,46%). Peningkatan ini didukung oleh pengapalan kondensat milik PT Laban Raya Samodra di Cabang Jambi dan meningkatnya volume minyak goreng milik PT Ligita Jaya di Cabang Teluk Bayur.
Di sisi lain, Curah Kering mengalami lonjakan di beberapa cabang, seperti:
- Pontianak dengan 965.592 ton/m³ (naik 691%).
- Cirebon dengan 1.659.230 ton/m³ (naik 18,57%).
- Pangkal Balam dengan 150.347 ton/m³ (naik 77,03%).
Peningkatan di Cabang Cirebon terutama karena kegiatan bongkar muat batu bara milik beberapa perusahaan, termasuk PT Indragarda Paling Gesit, PT Abra Cirebon Sakti, dan PT Eka Nusa Dwi Sapta. Selain itu, volume pasir kuarsa milik PT Abra Cirebon Sakti juga mengalami kenaikan.
Kinerja Operasional Tahun 2024
Sebelumnya, realisasi kinerja operasional yang diukur melalui indikator ton ship day (T/S/D) sepanjang tahun 2024 menunjukkan performa yang positif. Kontribusi PTP terhadap SPMT Group mencapai 39%, dengan total throughput perusahaan pada tahun 2024 sebesar 47.046.785 ton/m³.
Secara nasional, PTP Cabang Tanjung Priok mencatatkan throughput General Cargo tertinggi di antara seluruh cabang SPMT Group. Untuk Curah Cair, Cabang Teluk Bayur menempati posisi ketiga tertinggi. Sementara itu, pada Curah Kering, Cabang Tanjung Priok kembali mencatatkan kinerja terbaik di lingkungan PTP Nonpetikemas, disusul oleh Cabang Panjang dan Bengkulu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!