
Keistimewaan Hari Jumat dalam Perspektif Agama Islam
Hari Jumat memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam agama Islam. Disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari, hari ini dianggap sebagai hari penuh keberkahan. Bagi umat Muslim yang sudah baligh, salat Jumat menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam pelaksanaannya, salah satu rukun penting adalah khutbah Jumat. Melalui khutbah, khatib menyampaikan pesan-pesan tentang ketaatan, keimanan, serta ajakan untuk semakin dekat kepada Allah.
Tema khutbah Jumat bervariasi sesuai dengan kebutuhan umat. Pada kesempatan kali ini, khutbah akan membahas tiga aspek utama yaitu Islam, nasihat, dan akhlak. Berikut adalah isi khutbah tersebut:
Ucapan Puji dan Syukur kepada Allah
Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang memuliakan kita dengan agama Islam, memberikan iman, dan menerangi hati kita dengan cahaya Al-Qur'an. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mencapai tingkat keagungan yang luar biasa. Kepada para sahabat dan keluarga beliau, kami berdoa agar senantiasa mendapat ridho dari Allah.
Dalam ayat Al-Qur'an, Allah bersumpah demi masa (al-Asr), yang menunjukkan bahwa manusia selalu dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh. Inilah sifat para hamba Allah yang saleh, yang menjalankan pesan-pesan Rasulullah dan menjaga perintah-Nya. Mereka giat belajar ilmu agama dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.
Teladan Para Sahabat
Allah Ta'ala memuji para sahabat yang awal masuk Islam, seperti yang disebutkan dalam Surah At-Taubah: 100. Mereka adalah orang-orang yang percaya, beriman, belajar, dan beramal. Mereka juga saling menasihati karena Allah. Seorang sahabat melihat aib pada saudaranya dan segera memberikan nasihat. Di sisi lain, saudara yang dinasihati pun tidak enggan menerima nasihat karena ia tahu manfaatnya.
Seorang ulama salaf pernah berkata: "Jika engkau mengetahui ada orang yang menunjukkan kepadamu aib-aib dan kekurangan-kekuranganmu, maka berpeganglah dengannya." Dan juga dikatakan oleh Sayyidina 'Umar radhiyallahu 'anhu: "Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan kepadaku aib-aib dan kekurangan-kekuranganku."
Para sahabat ketika bertemu, saling berjabat tangan dengan wajah ceria dan tersenyum. Mereka juga membaca Surah Al-'Ashr karena nilai-nilai agung yang terkandung di dalamnya: "Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS Al-'Ashr: 1-3)
Makna Nasihat dalam Islam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama memerintahkan nasihat (berbuat kebaikan)." Nasihat dalam Islam mencakup berbagai bentuk kebaikan, baik kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, maupun kepada sesama muslim.
Nasihat kepada Allah adalah dengan mentauhidkan-Nya, menyifati-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan, menjauhi maksiat, melakukan ketaatan, dan mencintai serta membenci karena-Nya. Nasihat kepada Kitab Allah adalah dengan mengimani, mengagungkan, membacanya dengan benar, serta mengajak orang lain kepada kitab suci ini.
Nasihat kepada Rasulullah adalah dengan beriman kepada beliau, mengagungkan dan mengikuti sunnahnya, serta mencintai keluarga dan sahabatnya. Nasihat kepada para pemimpin adalah dengan membantu dan menaati mereka dalam kebenaran, serta mendoakan mereka. Nasihat kepada sesama muslim adalah dengan membimbing, menutupi keburukan, dan mencintai mereka sebagaimana kita mencintai diri sendiri.
Contoh Nasihat dari Imam Syafi'i
Salah satu contoh nasihat yang luar biasa adalah dari Imam Syafi'i. Ia begitu dekat dengan Muhammad bin 'Abdul Hakam, namun saat menjelang wafat, ia menunjuk Abu Ya'qub al-Buwaithi sebagai murid terbaiknya. Hal ini dilakukan karena al-Buwaithi lebih layak mengajar dan lebih dekat dengan sikap zuhud serta wara'. Ini menunjukkan bahwa nasihat dan kebaikan harus diberikan tanpa memperhitungkan hubungan pribadi, tetapi berdasarkan kebenaran dan kepentingan umat.
Penutup
Demikianlah khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. Aku ucapkan perkataan ini dan memohon ampunan kepada Allah, maka mohonlah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!