
Karyawan PT Karlez Petroleum Kesal Gaji Terlambat Dibayarkan
Karyawan PT Karlez Petroleum di Bula, Indonesia, semakin merasa kesal karena gaji mereka belum dibayarkan selama empat bulan terakhir. Masalah ini memicu ketidakpuasan dan kekhawatiran di kalangan pekerja, yang menganggap bahwa perusahaan seharusnya mampu menyelesaikan pembayaran tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh, manajemen perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki dana untuk membayar gaji karyawan. Namun, hal ini justru bertentangan dengan realitas yang terjadi di lapangan. Proses produksi dan pengiriman minyak masih berjalan normal, sehingga membuat para pekerja meragukan alasan yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Salah satu karyawan, Bahar Tomalihu, mengungkapkan rasa kecewanya kepada media. Ia menyebut bahwa dirinya telah mempertanyakan keberadaan uang hasil penjualan minyak kepada perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Iksan Kiat, yang pernah menemui pihak perusahaan.
“Saya tanya, alasannya apa? Kecuali kita tidak lifting atau tidak kirim minyak untuk dijual, atau produksi tidak jalan, itu boleh. Ini semua-semuanya jalan, minyak dikirim tapi uangnya itu dimana?” ujarnya dengan nada marah.
Bahar mencontohkan bahwa pada bulan Maret lalu, pengiriman minyak sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu 6.000 barel dan 6.500 barel. Meski begitu, uang hasil penjualan tersebut belum juga sampai ke tangan para pekerja.
“Ini semua-semuanya jalan, minyak dikirim tapi uangnya itu dimana, itu hak kami dan daerah, bukan investor, saya sangat heran,” katanya sambil menyampaikan keluhannya.
Ia juga menjelaskan bahwa ia tidak tahu bagaimana proses penjualan minyak berlangsung. Yang ia tahu adalah tanggal gajian harus dibayarkan sesuai kesepakatan.
Bahar membandingkan situasi saat ini dengan kondisi sebelumnya, ketika perusahaan masih dikelola oleh investor lain. Meskipun hanya melakukan lifting setahun sekali, gaji karyawan tetap lancar setiap bulannya, bahkan Tunjangan Hari Raya (THR) diberikan seminggu sebelum lebaran.
“Dulu investor yang sebelumnya, satu tahun baru lifting tapi tiap bulan gaji lancar terus, bahkan THR itu satu Minggu sebelum lebaran itu sudah diberikan, tapi yang ini sudah kirim minyak ke sana tapi gaji tidak dibayar,” tambahnya.
Akibat dari tidak adanya pembayaran gaji selama beberapa bulan, beberapa karyawan terpaksa mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak yang dirasakan oleh para pekerja akibat masalah ini.
“Kami datang ke tempat kerja hanya duduk, jam 12 pulang makan siang, terus kalau mau balik-balik, kalau ada yang mau ojek, silakan,” tutup Bahar dengan nada sedih.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!