Kalbar Terima Dana Alokasi Umum Terbesar di Kalimantan 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Tahun Anggaran 2025 di Kalimantan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mendapatkan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) terbesar dalam APBN Tahun Anggaran 2025, yaitu sebesar Rp2,01 triliun. Hal ini menunjukkan perhatian yang besar dari pemerintah pusat terhadap daerah yang memiliki kebutuhan pembangunan yang cukup luas.

Sebaliknya, Pemerintah Kota Bontang menjadi salah satu penerima DAU terendah se-Kalimantan dengan alokasi hanya sebesar Rp274,05 miliar. Meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan provinsi lain, DAU yang diterima tetap berperan penting dalam membiayai berbagai kebutuhan dasar dan program lokal.

Mayoritas daerah di Kalimantan menerima porsi terbesar dari DAU yang bersifat fleksibel, artinya pemerintah daerah memiliki kelonggaran dalam mengalokasikan dana sesuai dengan prioritas masing-masing. Data Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam APBN Tahun Anggaran 2025 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa DAU tidak ditentukan penggunaannya secara spesifik.

Contohnya, Pemprov Kalbar menerima DAU fleksibel senilai Rp1,63 triliun dari total alokasinya. Dengan dana tersebut, pemerintah provinsi dapat memprioritaskan berbagai sektor seperti infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan sesuai kebutuhan wilayah.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan rekor tertinggi dalam alokasi penggajian Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPKN). Sebanyak Rp170,89 miliar dialokasikan untuk kebutuhan tersebut, diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan alokasi sebesar Rp107,35 miliar. Hal ini menunjukkan perhatian pemerintah pusat terhadap pengelolaan sumber daya manusia di tingkat daerah.

Di sektor pekerjaan umum, Pemprov Kalimantan Utara menjadi yang terbesar dengan alokasi sebesar Rp160,91 miliar. Pengeluaran ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas publik.

Adapun di sektor pendidikan dan kesehatan, terdapat variasi alokasi yang signifikan antar daerah. Pemprov Kalbar masih memimpin dalam alokasi dana pendidikan dengan sebesar Rp198,46 miliar, sedangkan Pemerintah Kabupaten Ketapang menjadi yang terbesar dalam sektor kesehatan dengan alokasi sebesar Rp98,60 miliar.

Daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah cenderung menerima alokasi DAU yang lebih rendah karena ketergantungan pada Dana Bagi Hasil (DBH). Namun, daerah dengan keterbatasan fiskal memerlukan dukungan pemerataan yang lebih besar dari pemerintah pusat melalui DAU. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesetaraan pembangunan di seluruh wilayah Kalimantan.

Dengan alokasi DAU yang fleksibel, pemerintah daerah memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam menentukan prioritas pembangunan. Ini juga memberikan peluang bagi daerah untuk mengembangkan potensi lokal mereka secara mandiri dan berkelanjutan.