
Kinerja Keuangan Telkom yang Menggembirakan
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, khususnya di kuartal kedua tahun 2025. Analis dari Mandiri Sekuritas, Henry Tedja, menyatakan bahwa iklim industri telekomunikasi saat ini mulai membaik, memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk tumbuh dan meningkatkan kinerja keuangannya.
Menurut data yang dirilis, Telkom berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 11 triliun dengan margin sebesar 15 persen. Sementara itu, pendapatan konsolidasi perusahaan mencapai angka Rp 73 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur keuangan yang kuat serta kemampuan untuk bersaing dengan pesaing lainnya di pasar telekomunikasi nasional.
Jaringan Infrastruktur yang Kuat
Salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan Telkom adalah infrastruktur jaringan yang lengkap dan jumlah pengguna terbesar di Tanah Air. Jaringan ini menjadi fondasi penting untuk menjalankan berbagai layanan telekomunikasi, termasuk layanan data center, jaringan last-mile dan backbone, serta bisnis kabel bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara lain.
Henry Tedja menilai bahwa kapabilitas dan aset yang dimiliki oleh Telkom mampu menarik minat investasi dari pemain lokal maupun multinasional. Ini membuka peluang baru bagi perusahaan untuk berkembang lebih cepat dan memperluas pangsa pasarnya.
Peluang Pertumbuhan di Semester Kedua
Selain itu, Henry juga melihat potensi peningkatan pendapatan pada semester kedua tahun ini jika didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat. Saat ini, iklim persaingan di industri telekomunikasi sudah mulai kondusif, ditandai dengan kenaikan harga beberapa produk dari Telkomsel dan pesaingnya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap layanan telekomunikasi tetap tinggi meskipun ada kompetitor yang kuat.
Strategi Transformasi yang Dipercepat
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa perusahaan sedang mempercepat eksekusi strategi transformasi untuk memperkuat daya saing. Ia menekankan bahwa tantangan industri telekomunikasi yang dinamis harus diimbangi dengan strategi yang tepat dan efektif.
Dian mengakui bahwa bisnis data, internet, dan layanan IT masih menjadi kontributor utama bagi total pendapatan perusahaan, yaitu sebesar Rp 42,5 triliun. Selain itu, pendapatan dari lini bisnis network dan layanan telekomunikasi lainnya meningkat sebesar 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp 7,5 triliun. Peningkatan ini didorong oleh bisnis solusi pembayaran, jaringan, dan satelit.
Kinerja Segmen Consumer dan Digital Business
Di segmen consumer (mobile and fixed broadband), Telkomsel selaku anak usaha Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp 53,8 triliun. Sementara itu, digital business tetap menjadi pendorong utama, dengan kontribusi sebesar 90,6 persen dari pendapatan seluler. Dian menilai bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini.
Dengan kinerja keuangan yang positif dan strategi yang terarah, Telkom Indonesia terus menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan ketat di industri telekomunikasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!