
IHSG Melemah 0,50% dalam Sepekan, Beberapa Saham Terpuruk
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,50% selama sepekan terakhir. Pelemahan ini mencerminkan tren negatif yang terjadi di pasar modal, dengan beberapa saham menjadi top losers atau saham yang mengalami penurunan terbesar.
Saham dengan penurunan terdalam selama periode tersebut adalah PT Indonesia Paradise Property Tbk. (INPP). Harga saham INPP turun sebesar 20,41% dalam seminggu, dari Rp980 per saham menjadi Rp780 per saham. Penurunan ini menunjukkan ketidakpastian di sektor properti, yang memengaruhi investor.
Posisi kedua sebagai top losers ditempati oleh PT Argo Pantes Tbk. (ARGO). Saham ARGO mengalami pelemahan sebesar 16,71%, dengan harga akhir pekan ini berada di level Rp1.445 per saham. Ini merupakan penurunan dari harga penutupan pekan lalu yang sebesar Rp1.735 per saham.
Di posisi ketiga, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 14,88%. Harga saham DSSA turun ke level Rp78.825 per saham, dibandingkan dengan Rp92.600 per saham pada pekan sebelumnya.
Selain itu, saham GPSO dan ZYRX juga mengalami koreksi. GPSO turun sebesar 14,36% menjadi Rp310 per saham, sementara ZYRX mengalami penurunan 11,80% ke level Rp157 per saham. Keduanya menjadi bagian dari daftar saham yang terpuruk dalam seminggu terakhir.
Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh IMJS dan DKFT. Saham IMJS turun 10,88% ke harga Rp262 per saham, sedangkan DKFT mengalami penurunan sebesar 10,32% menjadi Rp695 per saham. Kedua saham ini berasal dari Grup Salim, yang tampaknya sedang menghadapi tekanan di pasar modal.
Selanjutnya, KPIG menjadi salah satu saham yang turun 8,82% menjadi Rp186 per saham. Sementara itu, VERN juga melemah sebesar 7,79% ke level Rp142 per saham. Keduanya menunjukkan bahwa tekanan terhadap saham-saham tertentu masih terus berlangsung.
Saham RAJA milik Happy Hapsoro juga masuk dalam daftar top losers, dengan penurunan sebesar 7,19% menjadi Rp2.710 per saham. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya saham-saham besar yang terkena dampak pelemahan pasar, tetapi juga saham-saham yang memiliki basis investor lokal.
Secara keseluruhan, IHSG ditutup pada level 7.858,85 setelah mengalami penurunan sebesar 0,50% dari level 7.898,37 pada pekan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung negatif, terlebih dengan adanya tekanan dari sektor-sektor tertentu.
Selain itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami penurunan sebesar 0,81%, yaitu dari Rp14.247 triliun menjadi Rp14.131 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian BEI juga turun sebesar 15,95%, dari Rp21,32 triliun menjadi Rp17,92 triliun. Angka-angka ini menunjukkan aktivitas pasar yang lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya.
Dengan situasi seperti ini, para investor diimbau untuk tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Perubahan pasar bisa terjadi sangat cepat, dan setiap langkah harus dipertimbangkan secara matang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!