Astra Rancang Strategi Baru, Saham ASII dan AALI Naik Pesat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kenaikan Harga Saham Grup Astra yang Menggembirakan

Harga saham dari berbagai perusahaan di bawah naungan Grup Astra mengalami kenaikan signifikan dalam perdagangan akhir pekan ini. Hal ini terjadi seiring dengan strategi yang dianggap mampu meningkatkan imbal hasil bagi para pemegang saham atau shareholder return. Kenaikan tersebut mencerminkan optimisme pasar terhadap potensi pertumbuhan dan keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi di saham-saham Grup Astra.

Perkembangan Harga Saham Berbagai Emiten

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Astra International Tbk. (ASII) mengalami kenaikan sebesar 1,33% menjadi Rp5.700 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (22/8/2025). Dalam sebulan terakhir, saham ASII telah naik sebesar 21,54%, sementara sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harganya menguat sebesar 16,33%.

Sementara itu, saham PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) melonjak 6,96% menjadi Rp2.460 per lembar. Dalam sebulan terakhir, harga saham AUTO naik sebesar 14,95%, dan sepanjang tahun berjalan, saham ini juga naik 6,96%.

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 1,36% menjadi Rp7.450 per lembar. Dalam sebulan terakhir, saham AALI menguat 18,73%, dan ytd naik 20,16%.

Salah satu saham yang paling menonjol adalah PT Astra Graphia Tbk. (ASGR), yang mengalami lonjakan sebesar 18,52% menjadi Rp1.280 per lembar. Harga saham ASGR telah naik 43,82% dalam sebulan dan ytd naik 47,98%. Saat ini, saham ASGR masuk dalam daftar 10 saham top gainers.

Di sisi lain, saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) stagnan di level Rp25.800 per lembar pada perdagangan hari ini. Namun, harga saham UNTR telah menguat 11,93% dalam sebulan perdagangan.

Strategi Baru yang Mendorong Kenaikan Harga Saham

Kenaikan harga saham emiten di Grup Astra terjadi seiring dengan persiapan strategi baru. Astra sedang melakukan strategic review yang diharapkan dapat memberikan hasil positif. Hasil dari review ini diperkirakan akan diumumkan pada semester I/2026.

JP Morgan, salah satu lembaga riset keuangan ternama, memberikan pandangan positif terhadap Astra. Menurut Tim Riset JP Morgan, pengumuman strategic review Astra membawa potensi peningkatan imbal hasil bagi pemegang saham. Mereka memperkirakan bahwa Astra akan meningkatkan praktik alokasi modalnya, yang pada akhirnya akan menghasilkan rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi.

Proyeksi JP Morgan menyebutkan bahwa rasio tebaran dividen (dividend payout ratio) ASII akan meningkat menjadi 65% pada 2026 dibandingkan 50% pada periode sebelumnya. Selain itu, Astra diperkirakan akan menghasilkan arus kas atau free cash flow tahunan sebesar Rp25 triliun sampai Rp30 triliun pada 2025 sampai 2027. Angka ini menunjukkan bahwa 86-95% dari laba bersih akan digunakan untuk pembayaran dividen.

JP Morgan memberikan peringkat overweight bagi saham ASII dengan target harga di level Rp6.250 per lembar. Mereka menilai bahwa Astra berdasarkan imbal hasil dividen karena yakin bahwa bisnis inti Astra adalah ex-growth, dan investor semakin memandang Astra dari perspektif imbal hasil.

Perspektif Analis Investasi

Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren sebelumnya menjelaskan bahwa dalam strategic review-nya, Astra berencana untuk mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan imbal hasil atau return yang optimal bagi pemegang saham. Sebelumnya, ASII cenderung fokus pada kinerja fundamental dan pertumbuhan bisnis serta pembagian dividen.

Dalam strategic review tersebut, ASII juga menjelaskan strategi akuisisinya ke depan. Mereka akan melakukan akuisisi dengan lebih mempertimbangkan keseimbangan antara kinerja bisnis jangka pendek dan jangka panjang, sehingga tidak hanya fokus pada prospek jangka panjang dari bisnis yang diakuisisi.

Catatan Penting

Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Pemangku kepentingan tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.