Saham Perusahaan Semen Masih Menarik Dibeli Meski Proyek Pemerintah Minim

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pandangan Positif Maybank Sekuritas terhadap Sektor Semen Nasional

Maybank Sekuritas Indonesia tetap mempertahankan pandangan positif terhadap sektor semen nasional, meskipun volume penjualan domestik selama tujuh bulan pertama 2025 mengalami penurunan sebesar 3,6% secara tahunan. Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan penjualan semen curah (bulk) yang turun sebesar 10,3% secara tahunan, sementara penjualan semen kemasan (bag) tercatat stagnan.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia, Kevin Halim dalam riset yang dikeluarkan pada 21 Agustus 2025 menyatakan bahwa pengurangan alokasi anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 berpotensi menekan penjualan semen curah. Namun, fokus yang lebih besar pada belanja kesejahteraan masyarakat dinilai dapat mendukung daya beli secara bertahap dan mendorong permintaan semen kemasan.

"Efek pengganda dari belanja kesejahteraan memang cenderung lebih lambat dibandingkan investasi langsung pada infrastruktur, namun tetap memberikan potensi dukungan pada sektor semen, khususnya semen kemasan," ujar Kevin dalam riset tersebut.

Potensi Kenaikan Permintaan Semen dari Program Perumahan

Kevin menilai potensi kenaikan permintaan semen dalam waktu dekat lebih besar berasal dari eksekusi program pembangunan dan renovasi 3 juta rumah yang akan dipercepat mulai 2026. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 33,5 triliun untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2026, lebih rendah dari tahun 2025 sebesar Rp 35,2 triliun dan Rp 24,5 triliun di tahun 2024.

Selain itu, anggaran untuk program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) meningkat signifikan menjadi Rp 8,6 triliun pada 2026 untuk merenovasi 374.000 rumah. Anggaran ini bertambah dari tahun 2025 sebesar Rp 1,4 triliun untuk 66.000 rumah.

Meskipun Kementerian PUPR memperoleh anggaran sebesar Rp 118,5 triliun dalam RAPBN 2026 atau naik 61% secara tahunan, angka ini masih lebih rendah dibandingkan anggaran 2024 sebesar Rp 170 triliun. Selain itu, anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga dipangkas setengahnya menjadi Rp 6,3 triliun.

Kondisi ini diperkirakan menekan permintaan semen curah akibat melemahnya proyek konstruksi infrastruktur besar. Namun, potensi upside tetap ada melalui peningkatan investasi hilirisasi dapat mendorong pembangunan pabrik-pabrik baru dan mendukung penjualan semen curah.

Rekomendasi Saham dari Maybank Sekuritas

Maybank Sekuritas memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebagai top pick dalam sektor semen, berkat manajemen biaya yang solid dan pangsa pasar yang tangguh. Kevin menambahkan upaya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dalam merebut kembali pangsa pasar tidak terlalu mengkhawatirkan, karena persaingan utama terjadi di Jawa Timur, khususnya melawan produsen agresif ‘Singa Merah’. Sementara itu, basis INTP di Jawa Barat dinilai tetap aman.

"Posisi INTP semakin diperkuat dengan akuisisi Grobogan serta pembangunan terminal terapung di Kupang, yang memperluas jangkauan ke wilayah Sumatra dan Indonesia Timur," ujar Kevin dalam riset. INTP juga terus menjaga profitabilitas melalui penggunaan bahan bakar alternatif. Dari sisi valuasi, INTP tetap menarik dengan EV/EBITDA FY26E di level 4,3x dan P/E 11,1x masih lebih rendah dibandingkan emiten regional.

Optimisme Maybank Sekuritas terhadap Sektor Semen

Meskipun permintaan diperkirakan menurun sebesar 1% pada 2025, Maybank Sekuritas Indonesia tetap optimistis terhadap sektor ini berkat katalis jangka pendek dari program perumahan dan valuasi saham yang mencerminkan pasar yang telah terdiskon secara struktural.

Kevin memberi rekomendasi beli kedua saham emiten semen ini. Untuk saham INTP, Maybank Sekuritas menargetkan di harga Rp 7.200 per saham dan untuk saham SMGR ditargetkan di harga Rp 3.400 per saham.

Hingga Jumat (22/8), harga saham INTP ditutup stagnan di Rp 6.600 sedangkan saham SMGR ditutup turun 0,72% di harga Rp 2.750 per saham.