
Guru Olahraga di SMP Negeri 13 Kota Bekasi Mengakui Perbuatan Tidak Terpuji
Seorang guru olahraga di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Kota Bekasi, yang dikenal dengan inisial J, mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa siswinya. Hal ini diketahui setelah kepala sekolah, Tetik Atikah, menyampaikan pernyataannya kepada jurnalis.
Menurut Tetik, J mengaku telah menyentuh bagian paha dari salah satu siswinya. Ia berdalih bahwa tindakan tersebut tidak bermaksud untuk melecehkan. "Ia mengakui bahwa tindakan itu dilakukan tanpa niat buruk. Ia menjelaskan bahwa tindakan merangkul dan menyentuh paha dilakukan dalam rangka keakraban," ujarnya.
Pengambilan Tindakan Awal
Tetik menjelaskan bahwa guru J telah dinonaktifkan dari tugas tambahan sejak Jumat, 22 Agustus 2025. Namun, ia belum mengetahui kelanjutan status J sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah kasus ini terungkap.
"Tugas tambahan sudah saya nonaktifkan selama seminggu, mulai hari ini. Namun, untuk tugas pokoknya, itu ranah dinas," kata Tetik. Saat ini, hanya satu siswi yang melaporkan pengalaman buruknya akibat tindakan guru J. Korban masih bersekolah dan tidak menolak untuk melanjutkan pendidikannya.
Penanganan Kasus yang Dilakukan
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memastikan bahwa kasus ini sedang ditindaklanjuti. Guru J akan segera diperiksa oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi. "Kami telah mengirim tim pencari fakta dari inspektorat," ujar Tri saat dikonfirmasi.
Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menginvestigasi lebih lanjut terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru J. Meski belum ada laporan resmi dari korban lain, situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekolah dan masyarakat sekitar.
Respons Masyarakat dan Alumni
Sebelumnya, puluhan alumni dan orang tua siswa SMP Negeri 13 Kota Bekasi mengunjungi sekolah yang terletak di Perumahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Barat, pada Senin (25/8/2025) siang. Kedatangan mereka dipicu oleh adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru berinisial J.
Mereka datang dengan membawa spanduk dan menuntut agar kasus ini ditangani secara transparan dan tuntas. Mereka menekankan pentingnya keadilan bagi para korban dan keseriusan dalam menangani isu pelecehan di lingkungan pendidikan.
Langkah yang Diambil oleh Sekolah
Pihak sekolah kini sedang menyiapkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menangani kasus ini. Selain menonaktifkan guru J, mereka juga berupaya memberikan perlindungan dan dukungan psikologis bagi korban. Selain itu, pihak sekolah akan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk tetap tenang dan menghindari spekulasi yang tidak didukung oleh bukti. Semua pihak harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa serta staf pendidikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!