
Pemecatan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi Mengundang Protes dari Relawan Jokowi
Pemecatan Budi Arie Setiadi dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi (Menkop) oleh Prabowo Subianto menjadi perhatian utama di kalangan relawan dan masyarakat. Keputusan ini dilakukan pada Senin (8/9/2025), yang memicu reaksi keras dari pihak-pihak yang dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Protes terhadap tindakan Prabowo datang dari Yanes, seorang perwakilan relawan Jokowi. Ia menilai bahwa langkah tersebut tidak tepat dan bisa dianggap sebagai sikap arogan dari Presiden. Yanes mengingatkan bahwa meskipun Prabowo memiliki hak prerogatif dalam pengambilan keputusan, ia harus menggunakan hak tersebut secara bijaksana.
“Pak Prabowo jangan terlalu arogan, meskipun Anda memiliki hak prerogatif tapi jangan gunakan itu sesuka hati,” ujarnya. Ia juga mempertanyakan alasan dibalik pencopotan Budi Arie, yang dianggap sebagai tokoh penting dalam kabinet.
Budi Arie, menurut Yanes, adalah salah satu icon relawan Jokowi dan telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan koperasi di seluruh Indonesia. “Dia tidak melakukan korupsi atau kesalahan apa pun. Justru dia memiliki kinerja yang baik untuk membangun 80 ribu koperasi,” tambahnya.
Yanes juga menyampaikan bahwa Jokowi dan para relawannya telah banyak membantu Prabowo dalam Pilpres 2024. Ia menyoroti bagaimana Jokowi membantu Prabowo agar bisa maju sebagai calon wakil presiden bersama Gibran. “Anda mengemis minta kepada dia agar anaknya ikut jadi wapres. Kami relawan Jokowi diperintahkan untuk memberikan suara kami kepada Anda,” ujar Yanes.
Dengan berbaliknya sikap Prabowo, Yanes merasa jerih payahnya selama ini dikhianati. Ia menegaskan bahwa jika Prabowo benar-benar membenci Jokowi, maka itu sama saja dengan melawan banyak orang. “Membenci Jokowi sama saja dengan membenci relawan Jokowi,” tandasnya.
Reaksi Budi Arie atas Pemecatannya
Sebelumnya, seorang sumber dekat Budi Arie mengungkapkan bahwa koleganya itu kaget mendengar kabar pemecatannya. Sumber tersebut mengatakan bahwa Budi Arie masih hadir dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada hari yang sama. Rapat tersebut membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Koperasi tahun 2026 serta perkembangan program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.
Dalam rapat tersebut, Budi Arie bahkan sempat mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 7,85 triliun untuk program tersebut. Namun, setelah rapat usai, ia ditanya wartawan tentang isu reshuffle. Budi Arie menegaskan bahwa isu perombakan kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden dan dirinya belum menerima informasi resmi.
“Halah itu hak prerogatif presiden. Belum (dapat informasinya), kita kerja saja ngurus rakyat ya fokus ngurus rakyat,” ujarnya. Ia juga membantah kabar bahwa dirinya dipanggil ke Istana untuk membicarakan isu reshuffle.
Jabatan Baru Budi Arie
Meski direshuffle, Budi Arie mengaku akan tetap memberi pengabdian kepada masyarakat. Ketika ditanya soal jabatan baru, ia enggan membocorkannya. “Pokoknya kita setia di garis rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tetap mendukung pemerintahan Prabowo karena merasa telah berpartisipasi dalam memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024. “Selalu dong. Orang kita yang menangin, masa kita tidak dukung. Tunggu saja lah, itu hak prerogatif presiden. Kamu jangan menduga-duga,” tambahnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!