Dosen UPR Kembangkan Camilan Lokal Cegah Stunting di Kalteng

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Program Pengabdian Masyarakat UPR Fokus pada Pencegahan Stunting

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Universitas Palangka Raya (UPR) Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menunjukkan dampak positif dalam upaya pencegahan stunting. Proyek ini mengambil pendekatan inovatif dengan fokus pada pengembangan kewirausahaan melalui jajanan lokal. Dengan demikian, selain memberikan manfaat kesehatan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua pelaksana kegiatan, Efriyana Oksal, menjelaskan bahwa program ini bekerja sama dengan mitra Posyandu Habaring Hurung. Tujuan utamanya adalah tidak hanya memperkuat aspek gizi, tetapi juga memberdayakan ekonomi keluarga. Para kader Posyandu akan mengikuti pelatihan pembuatan jajanan bergizi berbasis bahan lokal, seperti terong asam yang sangat melimpah di Kalteng.

Menurutnya, terong asam memiliki kandungan antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan. Selain itu, bahan ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk pangan bernilai gizi tinggi, yang dapat membantu mencegah stunting pada anak-anak. Hal ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menghadapi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di daerah ini.

Melalui pemanfaatan bahan pangan lokal seperti terong asam, pihak UPR ingin menciptakan inovasi jajanan yang sehat dan bernilai jual. Dengan demikian, diharapkan kader Posyandu dapat menjadi pelopor dalam menyediakan pangan bergizi serta berwirausaha di lingkungannya. Harapan besar adalah masyarakat semakin mampu memanfaatkan potensi sumber daya lokal, khususnya pangan khas Kalimantan Tengah, untuk mendukung pencegahan stunting sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga.

Tim Pelaksana dan Partisipasi Mahasiswa

Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh UPR melalui skema Pengabdian Program Dosen Pendamping Wirausaha Masyarakat (PDPWM) 2025 ini diketuai oleh Efriyana Oksal, M.Si (dosen Biokimia). Anggota tim terdiri atas Dr Abdul Hadjranul Fatah, M.Si (dosen Pendidikan Kimia), Miranti Maya Sylvani, S.Si., M.Si. (dosen Kimia Anorganik), serta melibatkan mahasiswa Azmi Malya Zaki dan Alvin Sienna Atviaputra dari Program Studi Kimia FMIPA UPR.

Kehadiran para mahasiswa dalam proyek ini tidak hanya memberikan kontribusi langsung dalam pelaksanaan kegiatan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mereka dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

Tanggapan Posyandu dan Potensi Keberlanjutan

Ketua Posyandu Habaring Hurung, Rusali, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan dari kampus UPR. Menurutnya, pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat karena menambah pengetahuan bagi para ibu dalam membuat olahan jajanan bernilai gizi. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang usaha baru bagi keluarga.

Dalam konteks yang lebih luas, penanggulangan masalah stunting menjadi prioritas nasional, termasuk bagi Pemerintah Provinsi Kalteng. Stunting merupakan ancaman serius bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan stunting harus terus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan.

Data dan Target Penurunan Stunting

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H Edy Pratowo, pernah menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting Kalimantan Tengah pada 2024 sebesar 22,1 persen, turun dari 23,5 persen pada tahun 2023. Dengan adanya berbagai program seperti yang dilakukan oleh UPR, diharapkan angka stunting dapat terus menurun hingga mencapai target sebesar 20,6 persen pada 2025.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan, inovasi, dan kerja sama antara akademisi dan masyarakat bisa menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan sosial ekonomi dan kesehatan. Dengan pendekatan yang tepat dan komitmen yang kuat, harapan besar dapat tercapai dalam waktu singkat.