Dari Meja Birokrat ke Gedung Senayan, Kiprah Irmawan dalam Politik

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dari Meja Birokrat ke Gedung Senayan, Kiprah Irmawan dalam Politik

Profil H Irmawan: Tokoh Politik Aceh yang Berkiprah di Senayan

H Irmawan, S.Sos., M.M. adalah sosok yang tidak asing bagi masyarakat Gayo Lues dan Aceh secara umum. Sebagai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ia dikenal sebagai putra daerah yang berhasil menembus Senayan setelah melalui perjalanan panjang dalam dunia politik.

Lahir pada 21 Desember 1967 di Aceh Tenggara, Irmawan memulai kariernya sebagai birokrat di jajaran Pemkab Aceh Tenggara. Ketika Kabupaten Gayo Lues resmi dimekarkan pada tahun 2002, ia kemudian bergabung sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gayo Lues. Pada masa awal kepemimpinan Pj Bupati pertama, H. Muhammad Ali Kasim Kemaladerna, Irmawan mulai mengukir langkahnya di bidang pemerintahan.

Dari sini, ia melangkah ke dunia politik. Tahun 2007 menjadi titik awalnya ketika ia mencoba bertarung dalam Pilkada pertama Gayo Lues sebagai calon bupati. Meski gagal, kiprahnya membuat masyarakat mulai mengenal sosok mantan Ketua DPD KNPI ini. Ia tidak mudah menyerah, justru semakin memperkuat niat untuk terus berpolitik.

Dua tahun kemudian, pada 2009, Irmawan berhasil terpilih sebagai anggota DPR Aceh dari PKB. Namun, hanya tiga tahun menjabat, ia mengundurkan diri karena kembali maju dalam Pilkada Gayo Lues 2012. Meski kali ini pun belum membuahkan hasil, dari titik itulah Irmawan mencatat sejarah sebagai tokoh pertama asal Gayo Lues yang berhasil duduk di Senayan pada Pemilu 2014.

Di periode 2014–2019, Irmawan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Aceh I dengan raihan 40.191 suara. Ia ditempatkan di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Di periode berikutnya (2019–2024), ia kembali mendapat kepercayaan rakyat dengan perolehan 57.289 suara. Ia ditempatkan di Komisi V yang membidangi infrastruktur, transportasi, serta daerah tertinggal.

Pada Pileg 2024, Irmawan kembali terpilih sebagai petahana Aceh I dengan perolehan suara yang meningkat tajam, yaitu 125.234 suara. Kali ini, Irmawan tetap berada di Komisi V DPR RI tanpa perpindahan.

Selain itu, Irmawan juga dipercaya sebagai Ketua DPW PKB Aceh sejak 2009 dan masuk dalam jajaran pengurus DPP PKB sejak 2019. Ia juga ikut membidani lahirnya Undang-Undang Pesantren.

Selama berada di Senayan, beberapa sikap politiknya tercatat dalam sejarah parlemen. Misalnya, ia mendorong pembahasan ulang RUU Penjaminan yang dinilai kurang berpihak pada UMKM, serta mengusulkan RUU Pengampunan Nasional. Selain itu, ia menyuarakan dukungan terhadap Perppu KPK pada 2015. Dalam uji kelayakan calon Kapolri Badrodin Haiti, Irmawan menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan polisi di daerah pemekaran.

Kini, sebagai suami dari Ellis Dewi dan ayah dari empat anak, Irmawan masih aktif mengawal aspirasi masyarakat Aceh di Senayan. Dari meja birokrat di Seribu Bukit, kiprahnya merambah ke panggung politik nasional, menjadikannya salah satu putra daerah yang berpengaruh dalam kancah politik tanah air.