Daftar 5 Lokasi Alvi Simpan dan Buang Potongan Tubuh Pacarnya, Termasuk Pacet

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Daftar 5 Lokasi Alvi Simpan dan Buang Potongan Tubuh Pacarnya, Termasuk Pacet

Lokasi Penyimpanan dan Pembuangan Potongan Tubuh Korban dalam Kasus Pembunuhan di Surabaya

Dalam kasus pembunuhan yang menimpa TAS (25), Alvi Maulana (24) melakukan aksi kejam dengan memutilasi tubuh korban dan menyimpan serta membuang potongan-potongan tubuhnya di beberapa lokasi. Kejadian ini terjadi setelah keduanya menjalin hubungan asmara selama lima tahun dan tinggal bersama di kamar kos.

Pembunuhan dilakukan oleh Alvi di kamar kosnya, Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Setelah membunuh TAS, pelaku melanjutkan tindakan mutilasi di kamar mandi kos sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Aksi ini sangat mengerikan karena Alvi menyimpan ratusan potongan tubuh korban di berbagai tempat dan akhirnya membuang sebagian dari mereka ke jurang di Jalan Raya Pacet-Cangar, Dusun Pacet Selatan, Mojokerto.

Polisi telah mengidentifikasi lima lokasi utama penyimpanan dan pembuangan potongan tubuh korban. Berikut rinciannya:

  1. Kamar kos – Tempat utama menyembunyikan potongan tubuh.
  2. Kamar mandi kos – Lokasi utama untuk menyembunyikan bagian tubuh korban.
  3. Lantai dua kos – Di sini, Alvi menyimpan potongan tulang punggung korban.
  4. Bangunan kosong di depan kos – Tempat penyimpanan potongan tulang.
  5. Jurang di Jalan Raya Cangar-Pacet – Lokasi pembuangan sebagian potongan tubuh korban.

Menurut Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, Alvi sempat mengambil tulang-tulang dari bangunan kosong tersebut lantaran khawatir ketahuan. Namun, saat mengambilnya, ia tidak sengaja menjatuhkan tulang tersebut. Pihak kepolisian kemudian menemukan tulang punggung di atas bangunan kosong depan kos tersangka.

Sejauh ini, polisi telah menemukan delapan potongan tulang besar, 239 serpihan tulang, 22 gigi, dan 65 potongan tubuh. Meski telah melakukan aksi kejam, Alvi tetap menjalani aktivitas seperti biasa di kamar kos tempat ia menyimpan potongan-potongan tubuh korban.

Tindakan Alvi Setelah Pembunuhan

Alvi tetap tinggal di kamar kos setelah kejadian pembunuhan dan mutilasi hingga potongan tubuh korban ditemukan di kawasan Pacet pada 6 September. Hingga 7 September dini hari, polisi melakukan penangkapan terhadap Alvi. Selama masa itu, pelaku tetap tinggal di tempat yang sama.

Sebelum kejadian, Alvi sering mengunjungi kawasan wisata Pacet-Cangar bersama korban TAS. Menurut pengakuan tersangka, ia mengunjungi kawasan tersebut lebih dari 10 kali. Biasanya, Alvi dan TAS melancong dan mampir makan di kawasan Sendi, Pacet. Lokasi ini juga menjadi tempat Alvi melewati jalan yang dekat dengan titik pembuangan potongan tubuh korban di jurang tepi jalan raya Pacet-Cangar.

Pengakuan dan Peringatan dari Kepolisian

Alvi mengakui bahwa ia membuang potongan tubuh korban di dua titik di kawasan Pacet-Cangar. Ia juga mengaku memakai berbagai alat seperti pisau dapur, pisau daging, gunting taman, dan palu dalam menjalankan aksinya.

Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang mencoba menggunakan kawasan Pacet sebagai tempat pembuangan mayat. Ia menekankan bahwa peristiwa pembunuhan tidak pernah terjadi di wilayah Pacet, meskipun ada empat kasus yang terungkap sejak ia menjabat.

Reaksi Keluarga Korban

Ayah korban mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian atas keberhasilan mereka mengungkap dan menangkap pelaku. Ia berharap Alvi mendapat hukuman yang setimpal karena telah menghilangkan nyawa putri sulungnya.

Peristiwa ini bermula ketika Alvi pulang bekerja sebagai pengemudi ojek online dan dikunci dari luar oleh korban. Emosi yang sudah terpendam lama memuncak, sehingga ia melakukan pembunuhan dan mutilasi. Alvi mengakui bahwa ia memohon maaf dan menyesal atas tindakannya. Ia menyebut bahwa emosinya membuatnya gelap mata dan tidak sadar apa yang dilakukannya.