
Forum Dialog Terbuka Pemerintah Kabupaten Lingga
Pemerintah Kabupaten Lingga kembali menggelar forum dialog terbuka di Ruang Rapat Kantor Bupati, Daik, pada Selasa (9/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting daerah, termasuk unsur Forkopimda, organisasi masyarakat, mahasiswa, dan para pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utama dari dialog ini adalah untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat terkait isu pembangunan, ekonomi, serta sosial kemasyarakatan.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar, dan Wakilnya, Novrizal, hadir dalam kesempatan tersebut. Nizar menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya bertindak sebagai pengambil kebijakan, tetapi juga sebagai mitra yang aktif dalam mendengarkan suara rakyat. Menurutnya, pertemuan seperti ini sangat penting agar aspirasi masyarakat bisa tersampaikan secara langsung. Pemerintah hadir untuk mendengar, merespons, dan mencari solusi bersama demi kemajuan Kabupaten Lingga.
Selama diskusi berlangsung, berbagai isu aktual muncul, mulai dari infrastruktur hingga upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui lapangan pekerjaan. Masyarakat menyampaikan kritik dan masukan secara terbuka, yang mencerminkan semangat partisipatif dan kolaboratif yang ingin dibangun oleh Pemkab Lingga.
Salah satu isu yang sering disampaikan adalah minimnya lapangan pekerjaan. Hal ini menjadi keluhan utama masyarakat dalam forum dialog tersebut. Wakil Ketua Generasi Anak Melayu (Geram), Zulfikar, menyampaikan bahwa sulitnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Lingga, di tengah meningkatnya biaya hidup. Ia mempertanyakan langkah nyata pemerintah dalam membuka peluang kerja, terutama dengan isu investasi yang dikabarkan akan masuk ke Lingga.
Menjawab hal ini, Nizar menekankan bahwa pemerintah tidak ingin gegabah dalam menyampaikan isu investasi, agar tidak menimbulkan ekspektasi berlebihan di masyarakat. Ia memastikan bahwa sejumlah investasi kini sudah mulai terealisasi, terutama di sektor perkebunan. Salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit di Lingga Timur dan Utara oleh PT CSA, yang telah memberikan dampak positif dalam penyerapan tenaga kerja.
Selain itu, Nizar menyebutkan adanya perkebunan sengon di Desa Linau, yang direncanakan pertengahan bulan ini pihak perusahaan akan memulai produksi. Ia juga menyampaikan optimismenya terkait rencana investasi besar PT Thiansan Alumina Indonesia (TAI), yang diprediksi dapat menyerap hingga 10 ribu tenaga kerja lokal maupun nasional. Menurutnya, seluruh proses perizinan baik di tingkat provinsi maupun pusat sudah selesai, kini tinggal menunggu penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan pihak perusahaan.
Sebagai bentuk keseriusan, Nizar menyampaikan bahwa pihak perusahaan telah mulai melakukan pembinaan terhadap putra-putri Lingga. Sebanyak 20 orang sudah menjalani wawancara untuk program pelatihan yang akan dilaksanakan di Tiongkok dengan gaji Rp6 juta per bulan. Program ini akan dilakukan bertahap, dimulai dengan 20 peserta, kemudian 50, hingga 100 orang. Namun, mengingat perjanjian resmi belum rampung, Nizar meminta agar pembinaan tahap awal dihentikan sementara hingga proses benar-benar clean and clear.
Pihak pemerintah daerah bersama DPRD serta jajaran OPD menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti setiap poin yang disampaikan masyarakat. Bupati Nizar juga memastikan bahwa dialog seperti ini akan menjadi agenda rutin sebagai upaya mempererat sinergi antara pemerintah dan warga. “Dialog ini bukan yang pertama dan tentu bukan yang terakhir. Kami ingin membangun budaya pemerintahan yang terbuka dan responsif, di mana masyarakat merasa dilibatkan dalam proses pembangunan,” pungkas Nizar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!