
Penyaluran Bantuan Air Bersih di Kabupaten Mojokerto
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan penyaluran bantuan air bersih kepada warga yang terdampak krisis air. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (18/8/2025), sebagai bagian dari program droping air bersih yang berlangsung mulai 29 Juli hingga 1 September 2025.
Dalam kegiatan tersebut, distribusi air bersih dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ngoro dan Kecamatan Trawas. Di Kecamatan Ngoro, Desa Kunjorowesi menerima empat tangki air dengan total kapasitas 4.000 liter, sedangkan Desa Manduro Manggung Gajah mendapatkan tiga tangki dengan kapasitas yang sama. Sementara itu, di Kecamatan Trawas, Desa Duyung juga menerima tiga tangki air bersih berkapasitas 4.000 liter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa penyaluran air bersih ini berasal dari alokasi 300 tangki yang disiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Ia menyebutkan bahwa dalam kegiatan Senin kemarin, sebanyak 10 tangki dengan total kapasitas 12.000 liter telah disalurkan ke tiga desa.
Menurut Khakim, kondisi kemarau panjang telah memengaruhi sumber air di sejumlah wilayah Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, warga di beberapa desa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan air sehari-hari, baik untuk keperluan memasak, mandi, maupun kebutuhan rumah tangga lainnya.
Untuk menangani situasi ini, pihak BPBD melakukan distribusi air bersih secara bertahap sesuai dengan laporan dari masing-masing desa terdampak. Selain itu, tangki air ditempatkan di titik-titik yang mudah diakses oleh warga agar distribusi lebih efisien dan efektif.
Dengan adanya program droping air bersih ini, diharapkan kebutuhan mendesak masyarakat di daerah terdampak kekeringan dapat terpenuhi, setidaknya hingga musim penghujan tiba. Ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah daerah untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan akses air bersih akibat cuaca ekstrem.
Strategi Penyaluran Air Bersih
Beberapa strategi telah diterapkan dalam proses penyaluran air bersih, antara lain:
- Pemetaan Wilayah Terdampak: Pihak BPBD melakukan pemetaan wilayah yang paling rentan terhadap krisis air untuk menentukan prioritas distribusi.
- Koordinasi dengan Desa: Setiap desa terdampak memberikan laporan berkala tentang jumlah kebutuhan air dan lokasi yang paling membutuhkan.
- Pemilihan Titik Distribusi: Tangki air ditempatkan di tempat-tempat yang mudah diakses oleh warga, seperti pusat kegiatan masyarakat atau area umum.
Upaya Jangka Panjang
Selain penyaluran air bersih secara darurat, pemerintah daerah juga berupaya membangun solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis air. Beberapa inisiatif yang sedang dipertimbangkan antara lain:
- Pembangunan Sumur Bor: Membangun sumur bor di wilayah-wilayah yang sering mengalami kekeringan.
- Pengelolaan Air Hujan: Mengoptimalkan penggunaan air hujan melalui sistem penangkapan air hujan.
- Edukasi Masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penghematan air dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Program droping air bersih ini tidak hanya menjadi bentuk bantuan darurat, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan krisis air dapat diminimalkan dan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!