Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2025 dan Cara Melakukannya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2025 dan Cara Melakukannya

Tradisi Rebo Wekasan dalam Perspektif Agama dan Budaya

Rebo Wekasan adalah istilah yang berasal dari dua kata, yaitu "Rebo" yang berarti Rabu dan "Wekasan" yang artinya akhir. Maka, Rebo Wekasan merujuk pada hari Rabu terakhir dalam bulan Safar di kalender Hijriyah. Tradisi ini telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Jawa dan sering kali dirayakan sebagai upaya menolak bala atau musibah dengan melakukan berbagai amalan dan ritual.

Salah satu bentuk amalan yang umum dilakukan adalah Sholat Sunnah Rebo Wekasan, juga dikenal dengan nama Sholat Tolak Balak. Sholat ini memiliki makna khusus dalam konteks budaya dan agama, meskipun tidak semua ulama sepakat tentang hukumnya.

Bacaan Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Bacaan niat untuk Sholat Sunnah Rebo Wekasan adalah sebagai berikut:

Arab:
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:
Ushallî sunnatan rak'ataini lillâhi ta'âla

Arti:
"Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Niat ini merupakan langkah awal sebelum melaksanakan sholat, dan sangat penting untuk memastikan bahwa tujuan sholat benar-benar ditujukan kepada Allah.

Tata Cara Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Menurut keterangan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya, tata cara Sholat Sunnah Rebo Wekasan dilakukan sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Berikut penjelasannya:

  1. Awali dengan niat sholat sunnah mutlak dua rakaat.
  2. Setelah membaca surah Al-Fatihah, baca surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq 1 kali, dan An-Nas 1 kali setiap rakaat.
  3. Lanjutkan sholat seperti biasa, termasuk membaca doa-doa sesuai tata cara sholat.
  4. Akhiri dengan salam.
  5. Tutup dengan doa sesuai kebiasaan.

Sholat ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi bentuk pengharapan agar bisa terhindar dari malapetaka.

Hukum Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Pertanyaan mengenai hukum pelaksanaan Sholat Sunnah Rebo Wekasan masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Tidak ada dalil spesifik dalam hadits shahih yang secara eksplisit menyebutkan sholat ini. Namun, beberapa ulama memberikan pandangan mereka terkait hal ini.

Syekh Abdul Hamid menegaskan bahwa sholat ini boleh dilakukan dengan niat sholat sunnah mutlak. Menurutnya, sholat sunnah mutlak tidak dibatasi oleh waktu atau sebab tertentu, sehingga bisa dilakukan kapan saja. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang menepis keyakinan masyarakat bahwa bulan Safar membawa malapetaka.

Hadits:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ. رواه البخاري ومسلم

Arti:
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Safar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.'"

Namun, tidak semua ulama sepakat. KH Hasyim Asy'ari misalnya, menghukumi sholat ini haram jika dilakukan dengan niat sunnah mutlak. Menurutnya, anjuran sholat sunnah mutlak dalam hadits hanya berlaku untuk sholat-sholat yang disyariatkan, bukan untuk ritual tertentu seperti Rebo Wekasan.

Pandangan Lain dan Keterkaitan dengan Budaya

Beberapa ulama lainnya menyatakan bahwa pelaksanaan Sholat Rebo Wekasan lebih bersifat tradisional dan digunakan oleh kalangan sufi. Namun, tidak ada dasar atau nash yang dapat digunakan sebagai hujjah untuk mendukung pelaksanaannya.

Dalam perspektif budaya, Rebo Wekasan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa yang ingin menjaga keharmonisan hidup dan menghindari gangguan spiritual. Meski demikian, para ahli agama menyarankan agar masyarakat tetap memperhatikan aspek syariah dalam menjalani tradisi tersebut.

Sebagaimana dikatakan dalam hadits, keyakinan akan keberadaan bala atau malapetaka di bulan Safar tidak memiliki dasar kuat. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tetap percaya kepada Allah dan menjalani kehidupan dengan penuh keimanan.