Banjir Hebat di Bali Hancurkan Rumah Nana Mirdad, Tembok Roboh, Air Datang Seperti Tsunami

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Nana Mirdad Terdampak Banjir Bandang di Bali

Artis ternama Nana Mirdad menjadi salah satu korban dari tragedi banjir bandang yang terjadi di Provinsi Bali pada Rabu (10/9/2025). Putri dari artis senior Lydia Kandou dan aktor Jamal Mirdad ini mengungkapkan bahwa tembok rumahnya jebol akibat banjir bandang yang melanda daerahnya. Meski ia menyatakan dirinya selamat, Nana mengaku sedih melihat kondisi Bali yang lumpuh akibat bencana tersebut.

Nana Mirdad, yang tinggal di Bali bersama keluarga kecilnya dengan Andrew White, melalui media sosialnya memberikan informasi tentang kondisi rumahnya. Ia menjelaskan bahwa meskipun rumahnya berada di pinggiran sungai, air tidak sampai masuk ke dalam rumah. Namun, ada bagian tembok yang jebol akibat aliran air yang deras.

Banjir Datang Tiba-tiba

Dalam unggahan di Instagram Stories-nya, Nana Mirdad mengungkapkan bahwa air banjir datang secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan. "Semua teman-teman bilang kalau air datang seperti tsunami. Tidak ada warning, tiba-tiba air sudah deras dan masuk ke rumah-rumah," tulisnya. Ia juga menuturkan bahwa saat itu ia sedang bersiap untuk terbang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun adiknya dan menjenguk ayahnya, Jamal Mirdad. Saat itu hujan tidak begitu deras, tetapi tiba-tiba hujan turun deras seharian dan air sungai meluap.

Tangis Pilu Nana Mirdad

Selain kekhawatiran terhadap rumahnya, Nana Mirdad juga menangis pilu karena kuburan anjing kesayangannya, Kodi, ikut terbawa arus banjir. "Dan aku juga sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi, karena salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga," ujarnya.

Ia juga turut mendoakan masyarakat Bali yang terdampak banjir. "My prayers, untuk teman-teman semua di Bali yang rumah atau tempat usahanya terdampak besar akibat banjir ini," tulisnya.

Korban dan Pemulihan

Banjir yang melanda Bali sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan 2 warga hilang. Menurut Eka Saputra, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, total korban meninggal dunia mencapai 9 orang. Dua orang lainnya masih dalam pencarian.

Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya, mengerahkan personelnya untuk membantu proses evakuasi, membuka jalur yang tertutup longsor, serta mengatur lalu lintas guna memastikan distribusi bantuan logistik berjalan lancar. Warga yang terdampak saat ini berada di tempat pengungsian yang didirikan di sejumlah titik.

Status Darurat Bencana

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, telah siap menetapkan status darurat bencana terkait banjir di wilayahnya. Saat meninjau banjir di Pasar Kumbasari, ia menyampaikan bahwa pihaknya sedang fokus pada evakuasi warga terlebih dahulu. "Sekarang kami evakuasi dulu. Nanti akan buat status darurat bencana," paparnya.

Jaya Negara menuturkan bahwa di daerah Kesiman Kertalangu, air mencapai atap rumah. "Bahkan ada anak yang di atas plafon karena airnya tinggi," katanya. Status darurat bencana akan menjadi dasar untuk mengeluarkan anggaran darurat kebencanaan.