IHSG Naik 1,01 Persen, Rupiah Menguat Sedikit

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

IHSG Naik di Zona Hijau, Rupiah Juga Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks ini bergerak di zona hijau. Hal ini tercatat pada Kamis (11/9/2025), menjadikan IHSG sebagai indikator positif bagi investor.

Pada pukul 09.02 WIB, IHSG mencapai posisi 7.776,91, naik sebesar 77,90 poin atau 1,01 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.699,00. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 299 saham mengalami kenaikan, sedangkan 119 saham mengalami penurunan. Sementara itu, 184 saham lainnya stabil.

Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 958,33 miliar dengan volume perdagangan sebesar 1,06 miliar saham. Pergerakan pasar ini menunjukkan adanya minat yang tinggi dari para pelaku pasar.

Data Ekonomi AS dan Pengaruhnya terhadap Pasar

Data ekonomi AS menjadi perhatian utama dalam pergerakan pasar. Salah satu data yang dinantikan adalah US PPI Final Demand, yang mengukur perubahan harga rata-rata yang diterima oleh produsen domestik untuk barang dan jasa yang dijual kepada pembeli akhir. Data ini penting karena menjadi indikator awal inflasi.

Ketika harga produsen meningkat, maka kemungkinan besar inflasi juga akan mengalami kenaikan. Namun, secara tak terduga, US PPI Final Demand mengalami penurunan dari sebelumnya 0,7 persen menjadi -0,1 persen secara bulanan. Angka ini juga turun secara tahunan dari 3,1 persen menjadi 2,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menahan diri untuk menaikkan harga meskipun biaya produksi meningkat.

Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Likuiditas

Dalam negeri, kebijakan pemerintah juga memberikan dampak positif terhadap pasar. Menteri Keuangan baru, yaitu Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan sekitar Rp 200 triliun dari total Rp 425 triliun kas negara yang mengendap di Bank Indonesia akan dialirkan ke perbankan. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menambah likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.

Kebijakan ini telah mendapat restu dari Presiden Prabowo dan bertujuan agar dana pemerintah berfungsi layaknya deposito di bank.

Prediksi Analis terhadap Pergerakan IHSG

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.600–7.900. Ia menilai bahwa analisis teknikal menunjukkan prospek positif untuk indeks ini.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi bahwa IHSG akan melanjutkan koreksi dan dapat menguji kembali support Fibonacci 7.534 jika indeks masih berada di bawah level 7.791 dan mulai turun di bawah 7.600. Level support IHSG berada di 7.534, 7.460, 7.383, dan 7.233, sementara level resistennya di 7.791, 7.923, dan 8.025.

Pergerakan Bursa Asia dan Rupiah

Di kawasan Asia, mayoritas bursa dibuka di zona hijau. Strait Times naik 0,07 persen di level 4.349,47, Shanghai Composite naik 0,13 persen di level 3.817,35, dan Nikkei naik 0,90 persen di level 44.233,69. Sementara itu, Hang Seng turun 0,95 persen di level 25.951,89.

Rupiah juga menguat terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini. Pada pukul 09.12 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.460,5 per dollar AS, menguat 9,0 poin (0,05 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 16.469,5 per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dollar AS setelah data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Investor cenderung wait and see mengantisipasi beberapa data penting seperti penjualan ritel Indonesia dan inflasi konsumen AS. Range pergerakan harga rupiah hari ini diperkirakan berada di rentang 16.400-16.500.