
Bacaan Injil Katolik Hari Ini: Kamis 11 September 2025
Pada hari ini, Kamis 11 September 2025, kita menghadapi hari biasa ke-XXIII. Pada tanggal ini, gereja merayakan perayaan Santo Protus dan Hyasintus serta Beato Yohanes Gabriel Perboyre. Warna liturgi yang digunakan adalah hijau, yang menggambarkan harapan dan pertumbuhan rohani.
Bacaan liturgi hari ini terdiri dari beberapa bagian penting, termasuk bacaan pertama, mazmur tanggapan, bait pengantar injil, dan bacaan injil sendiri. Setiap bagian memiliki makna mendalam yang dapat menjadi panduan bagi umat Katolik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Bacaan Pertama: Kolose 3:12-17
Dalam bacaan pertama ini, kita diingatkan untuk menjadi orang-orang yang dipilih oleh Tuhan. Kita diminta untuk menunjukkan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Dengan cara ini, kita bisa saling menolong dan memberikan ampunan satu sama lain, seperti yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Selain itu, kita juga diajak untuk mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Damai sejahtera Kristus harus memerintah dalam hati kita karena kita dipanggil menjadi satu tubuh. Kita juga diminta untuk bersyukur dan mengucapkan syukur kepada Allah dalam segala hal.
Mazmur Tanggapan: Mzm 150:1-6
Mazmur ini mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan berbagai cara. Pujian dinyanyikan melalui alat musik seperti sangkakala, gambus, kecapi, rebana, tari-tarian, permainan kecapi, dan seruling. Seluruh ciptaan yang bernafas juga diundang untuk memuji Tuhan, karena Ia adalah sumber kekuatan dan kebahagiaan.
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 4:12
Kita diingatkan bahwa jika kita saling mencintai, maka Allah tinggal dalam kita. Cinta kasih Allah akan menjadi sempurna dalam diri kita, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Bacaan Injil: Lukas 6:27-38
Yesus mengajarkan kita untuk murah hati seperti Bapa kita di surga. Kita diminta untuk mengasihi musuh, berbuat baik kepada orang yang membenci kita, dan memohon berkat bagi mereka yang mengutuk kita. Yesus juga mengajarkan kita untuk berdoa bagi orang yang mencaci kita dan tidak membalas kebencian dengan kebencian.
Dalam injil ini, kita juga diajak untuk memberikan pinjaman tanpa mengharapkan balasan. Dengan demikian, kita akan mendapatkan ganjaran yang besar dan menjadi anak Allah yang Mahatinggi. Yesus menegaskan bahwa Bapa kita baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Oleh karena itu, kita harus murah hati seperti Bapa kita.
Renungan Harian Katolik: Kasih yang Melampaui Batas
Injil Lukas 6:27–38 mengajarkan kita tentang kasih yang tidak berhenti pada orang yang mengasihi kita, tetapi juga pada mereka yang membenci, menyakiti, dan menolak kita. Yesus menantang kita untuk mengasihi musuh, memberkati orang yang mengutuk, dan mendoakan mereka yang mencaci maki kita.
Dalam era digital saat ini, kita sering menghadapi komentar negatif, perdebatan di media sosial, dan konflik dalam komunitas. Injil hari ini mengundang kita untuk tidak membalas kebencian dengan kebencian, melainkan dengan kasih yang memulihkan.
Makna Injil Lukas 6:27–38
Yesus berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.”
Tiga hal penting dari sabda ini: - Kasih yang aktif: Kasih Kristiani bukan sekadar perasaan, tetapi tindakan nyata. Kita diminta untuk tetap berbuat baik bahkan ketika diperlakukan tidak adil. - Mendoakan musuh: Doa adalah kekuatan rohani yang mengubah hati, bukan hanya hati orang lain, tetapi juga hati kita sendiri. - Mengikuti teladan Bapa: Yesus menegaskan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Inilah dasar kasih sejati: meneladani Allah yang tidak pernah membeda-bedakan kasih-Nya.
Relevansi bagi Hidup Sehari-hari
Dalam kehidupan modern, kita sering merasa lebih mudah membalas kritik dengan komentar pedas, atau menjauhi orang yang menyakiti kita. Namun, Yesus menantang kita untuk naik ke level yang lebih tinggi: kasih tanpa batas.
Kasih ini bisa diwujudkan dengan: - Tidak membalas komentar negatif di media sosial, tetapi menjawab dengan kata-kata yang membangun. - Memaafkan orang yang mengecewakan kita dalam keluarga, pekerjaan, atau pelayanan. - Mendoakan mereka yang pernah melukai hati kita, agar kasih Allah menjamah hidup mereka.
Penutup
Kasih Kristus adalah kasih yang melampaui batas logika manusia. Semakin kita belajar untuk mengasihi tanpa syarat, semakin kita serupa dengan Bapa di surga. Mari jadikan hari ini kesempatan untuk melatih hati, agar Injil kasih sungguh hidup dalam diri kita.
Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mengasihi bukan hanya mereka yang baik kepadaku, tetapi juga mereka yang melukai aku. Jadikan hatiku murah hati seperti hati Bapa di surga. Amin.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!