Amman (AMMN) Targetkan Produksi Emas

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Target Produksi Emas AMMN di Tengah Perubahan Kebijakan

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) tengah mengejar target produksi emas sebesar 90.000 ounce hingga akhir tahun 2025. Hal ini dilakukan meski harga komoditas emas mengalami fluktuasi yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam pernyataannya, Vice President Corporate Communication AMMN, Kartika Octaviana, menjelaskan bahwa strategi produksi perusahaan tidak terpengaruh oleh perubahan harga emas. Namun, dinamika pasar global tetap menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi kinerja keuangan perseroan.

Pada semester pertama tahun 2025, AMMN telah berhasil memproduksi emas sebanyak 59.578 ounce. Meskipun demikian, target produksi pada tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan realisasi dari tahun sebelumnya. Pada 2024, produksi emas mencapai 802.749 ounce, sedangkan pada 2023, angkanya mencapai 463.000 ounce.

Kartika menjelaskan bahwa penurunan produksi disebabkan oleh aturan baru yang berlaku mulai 2025. Aturan tersebut menyatakan bahwa perusahaan tambang tembaga di Indonesia hanya diperbolehkan menjual produk logam seperti katoda tembaga dan emas batangan, bukan dalam bentuk konsentrat seperti sebelumnya. Hal ini mengubah pola bisnis AMMN secara signifikan.

Sebagai bagian dari proses transformasi, produksi katoda tembaga pertama dari smelter AMMN dimulai pada akhir Maret 2025, sehingga penjualan baru bisa dilakukan pada bulan April 2025. Proses pengoperasian pabrik smelter ini sangat kompleks dan memerlukan waktu serta pengaturan yang matang.

Dalam rangka mendukung kelangsungan operasional dan kontribusi fiskal bagi pemerintah, AMMN terus berdiskusi dengan pihak berwenang terkait fleksibilitas ekspor konsentrat. Meskipun aturan larangan ekspor konsentrat berlaku sejak awal 2025, semua penjualan beralih ke katoda tembaga mulai April 2025. Oleh karena itu, pencapaian kinerja paruh pertama tahun 2025 hanya berasal dari periode kuartal II/2025, karena tidak ada penjualan pada kuartal I/2025.

Kinerja Keuangan yang Mengalami Penurunan

Secara keseluruhan, kinerja keuangan AMMN pada semester pertama tahun 2025 menunjukkan adanya penurunan. Perseroan membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$148,72 juta atau setara dengan Rp2,44 triliun (berdasarkan asumsi kurs Rp16.456 per dolar AS). Angka ini berbanding terbalik dengan capaian laba bersih sebesar US$475,24 juta pada semester I/2024.

Penurunan kinerja keuangan juga terlihat dari penurunan pendapatan bersih. Pada semester I/2024, pendapatan bersih mencapai US$1,54 miliar, sementara pada semester I/2025 hanya sebesar US$182,59 juta. Sebagian besar pendapatan berasal dari penjualan katoda tembaga. Smelter tembaga AMMN berhasil memproduksi 19.805 ton katoda tembaga, setara dengan 44 juta pon, dengan penjualan sebesar 18.522 ton, setara dengan 41 juta pon.

Sementara itu, produksi konsentrat mencapai 191.657 metrik ton kering, yang mengandung 89 juta pon tembaga dan 59.578 ons emas. Namun, karena larangan ekspor konsentrat, seluruh penjualan harus dialihkan ke katoda tembaga.

Tantangan Operasional dan Komitmen Jangka Panjang

Presiden Direktur AMMN, Arief Sidarto, mengungkapkan bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan dalam kesiapan operasional. Proses commissioning smelter tembaga membutuhkan waktu dan pengaturan yang sangat ketat. Tantangan ini dinilai dapat memengaruhi tingkat produksi selama sisa tahun 2025.

Meskipun begitu, Arief tetap optimis bahwa kinerja keuangan AMMN akan terus membaik. Perusahaan tetap berkomitmen pada strategi jangka panjang dan fokus untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan melalui keunggulan operasional dan eksekusi yang disiplin.