
Rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2025 Menunjukkan Peningkatan Kualitas
Audisi Umum PB Djarum 2025 yang digelar di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, mulai memasuki tahap turnamen. Legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, menyebutkan bahwa kualitas peserta pada edisi kali ini menunjukkan peningkatan signifikan.
Dari total 1.729 peserta yang mengikuti seleksi, hanya 383 atlet belia yang berhasil melaju ke babak berikutnya. Mereka berjuang keras dengan memaksimalkan kemampuan terbaiknya untuk bisa meraih kesempatan lebih lanjut. Banyak dari wajah-wajah tersebut sudah pernah mengikuti audisi sebelumnya, termasuk dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu contohnya adalah Jisrel Elfiano Lumoindong, yang tergabung dalam kategori U-11 Putra. Peserta asal Manado, Sulawesi Utara ini pertama kali ikut audisi pada 2022 saat masih berusia 7 tahun. Ia mampu mencapai tahap turnamen hari pertama dan semakin termotivasi untuk kembali berjuang pada audisi 2023 dan 2025.
Keberhasilan sang kakak, Aurellia Florenza Lumoindong, yang telah bergabung dengan PB Djarum sejak 2023 juga menjadi inspirasi bagi Jisrel. “Saya tidak ikut audisi 2024 karena ingin fokus latihan,” ujar Jisrel yang masih berusia 10 tahun. Ia optimis bisa melangkah lebih jauh pada tahun ini dan meraih Super Tiket.
Di sisi lain, Natthania Alaika Djamal, atlet KU 12 Putri, juga menunjukkan tekad kuat. Di audisi tahun lalu, ia berhasil meraih Super Tiket dan masuk Tahap Karantina. Namun, ia gagal bergabung dengan PB Djarum karena kurang optimal dalam latihan. Tahun ini, Attha bertekad untuk bisa menjadi bagian dari klub bulu tangkis yang bermarkas di Kudus.
“Tekad saya semakin bulat setelah berhasil mencapai tahap karantina tahun lalu,” kata Attha. Meski sempat gagal karena kondisi fisik yang kurang fit, ia kini lebih percaya diri dan telah melakukan persiapan matang, baik secara teknik maupun mental.
Attha juga mengumpulkan modal dari hasil juara di berbagai turnamen pada 2024, seperti Juara 1 Kejurprov Bali, Juara 2 Walikota Cup Denpasar, dan Juara 1 Anugerah LMATS Open 2024. “Kegagalan tahun lalu membuat saya lebih giat berlatih,” tambahnya.
Pemegang gelar Juara Dunia Tunggal Putra 2001, Hendrawan, yang kini menjadi Technical Advisor PB Djarum, menilai bahwa audisi ini penting untuk menjaga regenerasi atlet masa depan. Menurutnya, tiga kelompok usia yang disasar—U-11, KU 11, dan KU 12—cocok untuk dibina sejak dini.
“Talenta-talenta di audisi ini hampir merata,” ujar Hendrawan. Ia menekankan bahwa bakat yang terpilih belum tentu akan menjadi juara, tetapi pihak PB Djarum akan memberikan yang terbaik agar talenta mereka berkembang.
Hendrawan menyoroti kriteria utama dalam audisi, yaitu teknik dasar, footwork, dan daya juang. Di tahap karantina, pihak PB Djarum juga mengevaluasi kesehatan fisik, karakter, dan mental pemain.
Ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, juga turut memantau bakat peserta. Keduanya mengakui bahwa kualitas peserta semakin meningkat setiap tahun. “Kualitas tahun ini lebih baik,” ujar Liliyana.
Tontowi Ahmad juga menyebutkan bahwa teknik dan semangat para calon atlet PB Djarum sangat tinggi. “Semoga audisi ini bisa melahirkan bibit-bibit unggul dan memotivasi anak-anak untuk menjadi atlet profesional,” harapnya.
Liliyana Natsir juga mengapresiasi perjuangan para peserta yang mengikuti audisi lebih dari sekali. “Mereka punya daya juang tinggi dan keinginan besar untuk masuk PB Djarum,” katanya. Ia berharap melalui audisi ini, semakin banyak atlet dari berbagai sektor dan kelompok usia dapat bergabung, sehingga prestasi bulu tangkis Indonesia semakin gemilang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!