
Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR RI
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, seorang politisi Partai Gerindra, mengambil keputusan penting dalam karier politiknya. Ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI. Keputusan ini diambil meskipun ia belum genap satu tahun menjabat. Ia dilantik pada 1 Oktober 2024 lalu, sehingga masa kerjanya hanya mencapai 11 bulan.
Rahayu Saraswati terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Ia juga merupakan keponakan dari Presiden Prabowo Subianto. Setelah terpilih, Fraksi Partai Gerindra menugaskan ia di Komisi VII DPR RI. Komisi ini bertanggung jawab atas berbagai isu ekonomi nasional, termasuk Perindustrian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Ekonomi Kreatif, Pariwisata, serta Sarana Publikasi. Komisi ini bekerja sama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Koperasi dan UMKM.
Pada Rabu, 10 September 2025, Rahayu Saraswati secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Ia menyampaikan bahwa dirinya menyatakan pengunduran diri kepada Fraksi Gerindra. Meski telah mengundurkan diri, ia masih berharap bisa menyelesaikan tugas terakhirnya di parlemen, yaitu pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan di Komisi VII DPR RI.
Alasan Pengunduran Diri
Keputusan pengunduran diri Rahayu Saraswati tidak lepas dari kontroversi pernyataannya dalam sebuah podcast yang direkam Februari 2025 lalu. Potongan video dari pernyataan tersebut viral di media sosial sejak pertengahan Agustus dan menuai kritik luas. Ia menyatakan bahwa maksudnya adalah mendorong semangat kewirausahaan, namun ia menyadari bahwa cara penyampaiannya menyakiti banyak pihak. Ia juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya yang dinilai menyinggung kelompok masyarakat tertentu, terutama mereka yang sedang berjuang secara ekonomi.
Profil Singkat Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Dhirakanya Joyohadikusumo lahir pada 27 Januari 1986. Ia adalah seorang aktivis, politikus, aktris, dan presenter Indonesia. Ia menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra dari tahun 2014 hingga 2019. Selama masa itu, ia memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak serta melawan perdagangan manusia. Setelah gagal terpilih kembali pada tahun 2019, ia dipilih oleh pamannya, Prabowo, dan bibinya, Titiek, untuk mendampinginya sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra untuk periode 2020–2025.
Pada 2025, Rahayu Saraswati mendapatkan Penghargaan Fortune Indonesia 40 Under 40. Daftar yang dikeluarkan oleh Fortune Indonesia ini berisi 40 orang muda Indonesia paling berpengaruh pada berbagai sektor yang belum berusia 40 tahun per 31 Desember 2024. Penghargaan ini diberikan pada acara Fortune Indonesia Summit 2025, 6 Februari 2025 di The Westin Jakarta.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo lahir dari pasangan Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo. Nama belakang Djojohadikusumo berasal dari kakek buyutnya, Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, pendiri Bank Negara Indonesia. Ia juga memiliki hubungan darah dengan pahlawan dari Desa Lengkong, Tangerang Selatan bernama Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo.
Di usia 12 tahun, setelah lulus dari SD Tarakanita II, Sara melanjutkan sekolah ke Singapura, di UWCSEA (United World College of South East Asia). Namun, ia tak lama di sana, hanya beberapa bulan, karena pindah ke Swiss untuk bergabung dengan ayah, ibu, dan adiknya yang telah lebih dahulu berada ke sana. Ayahnya diutus oleh negara sebagai Duta Besar Istimewa untuk Eropa bagian Utara dan Timur. Ia tidak melanjutkan di kelas 7, namun diizinkan untuk langsung naik ke kelas 8 setibanya di College du Leman, Geneva, Swiss. Di situlah ia menjalani pendidikan hingga lulus SMA.
Selama SMA, dia masih aktif dengan kegiatan ekstrakurikulernya, menjadi bagian dari tim sepak bola Junior Varsity bahkan timnya berhasil memenangkan piala dan mewakili propinsinya di tingkat nasional. Setelah lulus SMA, ia diterima di Universitas Virginia dengan Early Decision di mana ia melanjutkan pembelajaran dengan fokus di Drama dan Peradaban Kuno (Yunani dan Roma).
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!