
Program Prioritas Kementerian Komunikasi dan Digital untuk Tahun Mendatang
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menetapkan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan pada tahun depan. Meskipun alokasi anggaran tidak mengalami peningkatan, pihak kementerian tetap berkomitmen untuk menjalankan rencana strategis yang telah ditetapkan.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan bahwa program utama yang akan dilaksanakan meliputi pembangunan infrastruktur digital, peningkatan pengawasan ruang digital, komunikasi publik, serta pengembangan ekosistem digital. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur digital harus terus berjalan agar konektivitas dapat tercapai di seluruh wilayah Indonesia.
Beberapa program pembangunan infrastruktur digital yang akan dilakukan antara lain mempercepat pembangunan jaringan serat optik hingga ke tingkat kecamatan, memperluas jangkauan broadband tetap dan mobile broadband dengan kecepatan internet yang ditargetkan mencapai 100 Mbps pada tahun 2029, serta membangun ekosistem Pusat Data Nasional (PDN). Selain itu, Komdigi juga akan mengimplementasikan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) guna memperkuat pertukaran data antarinstansi.
Peningkatan Pengawasan Ruang Digital
Program prioritas kedua adalah peningkatan pengawasan ruang digital agar lebih aman dan ramah bagi anak-anak. Komdigi telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 21/2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Aturan ini mewajibkan seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk melindungi anak-anak di ruang digital, mulai dari menyaring konten berbahaya, menyediakan fitur pelaporan yang mudah diakses, hingga menjamin penanganan laporan yang cepat dan transparan.
PSE juga diwajibkan melakukan verifikasi usia serta menerapkan langkah teknis guna mengurangi risiko anak terpapar konten negatif. Jika melanggar, pemerintah dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pemblokiran platform. Meutya menegaskan bahwa regulasi ini lahir dari kekhawatiran atas adanya platform digital yang secara sengaja menyebarkan konten bermuatan negatif kepada kelompok rentan seperti anak-anak.
“Tentu di antaranya adalah [penanganan] pornografi, judi online, dan sebagainya itu terus menjadi prioritas,” kata Meutya.
Fokus pada Komunikasi Publik dan Ekosistem Digital
Selain itu, komunikasi publik juga menjadi fokus Komdigi. Hal ini termasuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital agar melahirkan lebih banyak startup baru. Meutya menambahkan bahwa di masa seperti ini, kita sangat memerlukan engine of growth dari startup-startup kita.
Dalam hal anggaran, Komdigi hanya mendapat dana sebesar Rp8 triliun untuk tahun depan. Angka ini sama dengan pagu awal yang ditetapkan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR, meskipun Komdigi sempat mengusulkan tambahan Rp12,6 triliun sehingga kebutuhan totalnya mencapai Rp20,3 triliun. Meutya menjelaskan bahwa anggaran yang diberikan ini kurang lebih sama dengan pagu awal, dan ini merupakan pagu definitif yang akan digunakan untuk menjalankan program-program prioritas tersebut.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Digital
Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur digital, pengawasan ruang digital, komunikasi publik, dan pengembangan ekosistem digital, Komdigi berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan sektor digital di Indonesia. Meski anggaran tidak meningkat, kementerian tetap berupaya untuk menjalankan rencana strategis yang telah ditetapkan demi memastikan akses digital yang merata dan aman bagi seluruh masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!