Harga Emas Turun Pagi Ini, Pasar Tunggu Kenaikan Suku Bunga Fed

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Harga Emas Turun Sedikit di Awal Pekan, Namun Masih Bertahan Dekat Rekor Tertinggi

Pada awal pekan ini, harga emas mengalami sedikit penurunan dalam perdagangan. Pada Senin (15/9/2025) pukul 07.37 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 di Commodity Exchange berada pada level US$ 3.677,30 per ons troi. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,25% dibandingkan akhir pekan lalu yang tercatat di US$ 3.686,40 per ons troi.

Meskipun mengalami koreksi, harga emas masih tetap bertahan mendekati rekor tertingginya. Hal ini disebabkan oleh persiapan para pedagang menghadapi kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve. Pengumuman kebijakan The Fed akan menjadi petunjuk tentang potensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

Berdasarkan prediksi pasar, diperkirakan ada kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan The Fed pekan ini. Prediksi ini muncul di tengah melemahnya kondisi pasar tenaga kerja AS. Selain itu, pasar juga memperkirakan adanya beberapa kali pemangkasan suku bunga yang akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Ekspektasi tersebut telah menyebabkan pelemahan dolar AS, yang secara langsung mendukung harga emas. Dengan dolar yang lebih lemah, logam mulia ini menjadi lebih terjangkau bagi para pemegang mata uang lain selain dolar AS.

Daniel Hynes dan Soni Kumari dari ANZ Group Holdings menyatakan bahwa angka-angka makroekonomi kemungkinan akan menjadi fokus utama investor, menggantikan berita terkait tarif. Mereka menilai bahwa investor saat ini lebih memperhatikan bagaimana kebijakan tarif AS dapat memengaruhi data pertumbuhan ekonomi dan inflasi di AS.

Harga emas telah mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun ini. Dalam kurun waktu tersebut, harga emas naik hampir 40%. Kenaikan ini mencerminkan minat yang tinggi dari para investor terhadap emas sebagai aset yang aman dan stabil.

Beberapa faktor yang turut memengaruhi harga emas antara lain situasi geopolitik, perubahan kebijakan moneter, serta perkembangan ekonomi global. Dengan ketidakpastian yang masih ada, emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati oleh banyak kalangan.

Selain itu, para analis juga melihat potensi peningkatan permintaan emas dari sektor industri dan perhiasan. Permintaan yang kuat dari sektor-sektor ini memberikan dukungan tambahan terhadap harga emas.

Dalam konteks yang lebih luas, harga emas juga dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga dan kebijakan moneter dari bank sentral di berbagai negara. Perubahan kebijakan ini bisa berdampak langsung terhadap arah pergerakan harga emas.

Dengan situasi yang dinamis dan penuh ketidakpastian, investor diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan terkini terkait harga emas. Penyesuaian strategi investasi menjadi penting untuk menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di pasar keuangan.